Neraca Dagang Jatim-Vietnam Surplus
SURABAYA – Neraca perdagangan antara Provinsi Jawa Timur dan Vietnam mengalami surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat bahwa neraca perdagangan Jatim mengalami surplus USD 97,8 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur M. Sairi Hasbullah menjelaskan, mayoritas ekspor Jatim ke Vietnam adalah tembaga dan buahbuahan. ’’Buah-buahan kita unggul di sana. Selain itu, kita mengekspor banyak tembaga maupun ikan dan udang,’’ ungkapnya.
Tercatat, nilai ekspor tembaga Jatim ke Vietnam mencapai USD 64,5 juta. Disusul ekspor ikan dan
Tembaga
USD
juta
Ikan dan Udang
USD
juta
Buah-buahan udang sebesar USD 48,9 juta. Lalu, ekspor buah-buahan ke Vietnam senilai USD 39,6 juta. ’’Setidaknya itulah salah satu bukti bahwa industri di Jatim sudah mampu menghadapi MEA. Kita sudah tidak takut karena
USD
juta beberapa produk industri kita berjaya di negara lain. Kita surplus bukan hanya dengan Vietnam. Dengan Malaysia dan Filipina, kita juga surplus,’’ tutur dia.
Sairi mengakui, beberapa industri Jatim memang masih belum kuat. ’’Industri baja kita memang masih kalah saing dengan negara tetangga. Kita masih impor baja dari Vietnam maupun Singapura,’’ katanya.
Tercatat, Jawa Timur mengimpor besi dan baja USD 86 juta dari Vietnam pada periode Januari–Oktober 2015. Nilai impor besi dan baja Indonesia dari Singapura sebesar USD 24,2 juta.
Sairi menyatakan, dengan Thailand, industri Jatim memang masih kalah saing. ’’Neraca perdagangan memang defisit jika dibandingkan dengan Thailand karena nilai impor kita untuk peralatan mekanik maupun suku cadang kendaraan bermotor cukup besar,’’ jelas dia. Tercatat, nilai impor menembus USD 68,3 juta. Selain itu, barang atau produk dari plastik masih memiliki nilai impor cukup besar hingga USD 104,4 juta.
Produk industri farmasi dari Jawa Timur juga mengalami surplus neraca perdagangan USD 683,8 ribu ke Vietnam. ’’Produk farmasi dari Indonesia memang diakui beberapa negara karena memang sudah ada standar yang teruji untuk industri ini,’’ papar Ketua Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Jawa Timur Paulus Totok Lusida. (vir/c14/tia)