Jawa Pos

BEI Ajak BUMD Melantai di Bursa

-

JAKARTA – Selain mengajak lebih banyak perusahaan swasta dan BUMN, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak BUMD go public agar modal dan tata kelola perusahaan semakin kuat. Kehadiran aset daerah itu diyakini bisa menambah daya saing pasar modal Indonesia pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Data Direktorat Pendapatan Daerah dan Investasi Daerah yang dipublikas­ikan Kementeria­n Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat total BUMD sebanyak 426 perusahaan. Sekitar 26,5 persen atau 113 perusahaan di antaranya berbentuk perseroan terbatas (PT). Sementara itu, mayoritas atau sebanyak 263 perusahaan (61,7 persen) berstatus perusahaan dagang (PD). Selebihnya koperasi dan BUMD dalam bentuk penyertaan saham. Total asetnya lebih dari Rp 375 triliun.

Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Irmawati Amran mengatakan, potensi bagi pasar modal Indonesia untuk semakin berkembang dan sejajar dengan pasar modal di negara-negara lain masih sangat besar. ”Salah satu cara untuk mengembang­kan pasar modal Indonesia adalah dengan mendorong perusahaan-perusahaan keluarga ataupun BUMD untuk menjadi emiten,” ujarnya kemarin.

Karena itu, pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin gencar melakukan edukasi ke semua daerah. Kurangnya pengetahua­n perusahaan tentang manfaat melakukan go public dapat memengaruh­i kemajuan investasi di pasar modal. ”Padahal, ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh dengan berstatus sebagai emiten di pasar modal Indonesia. Tidak hanya mendapatka­n akses pendanaan untuk pengembang­an usaha, tapi juga dapat meningkatk­an transparan­si dan tata kelola,” tuturnya.

Selain itu, keberlangs­ungan usaha ( going concern) perusahaan pada masa depan akan lebih terjaga. Terhadap perusahaan keluarga yang jumlahnya terbilang dominan, BEI melakukan pendekatan khusus. Masih terdapat kekhawatir­an dari pemilik perusahaan bahwa jika melakukan pencatatan saham di bursa, kepemilika­nnya bisa terganggu. (gen/c6/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia