Belum Mampu Pikat Perempuan
TREN liontin boleh saja berganti dari batu bening satu warna ke banyak warna atau pancawarna. Namun, aneka keindahan tersebut ternyata belum mampu menarik kaum hawa untuk meminang liontin batu akik. Setidaknya, itulah yang dirasakan dua penjual batu bergambar selama ini.
Menurut pedagang peserta Pameran dan Kontes Batu WTC Mangga Dua, Hengki Joyopurnomo, pasar liontin akik tetap pada laki-laki. Meski batu itu umumnya tidak untuk dipakai sehari-hari dan lebih banyak disimpan. ”Perempuan masih lebih suka berlian. Bentuk yang gede-gede itu belum tentu mau mereka pakai juga,” katanya.
Padahal, perempuan perlu mencoba karena liontin dengan batu bergambar punya keasyikan tersendiri. Yakni, bisa bermainmain dengan imajinasi untuk mencari pola gambar yang muncul pada batu.
Hal serupa dialami Nandang. Peminat liontin cantiknya masih laki-laki. Bedanya, para pencari batunya ditujukan untuk kontes. Maklum, dia mengklaim batu-batu yang dijualnya memiliki kualitas jempolan dan layak ikut kontes. ”Jadi, bukan untuk dipakai,’’ terangnya.
Selain itu, tidak bisa dimungkiri, gambar yang terbentuk pada batu bergambar kerap diperdebatkan. Ada yang menyebut gambar itu merupakan sugesti dari perajin atau hanya dimirip-miripkan dengan bentuk tertentu. Karena itulah, umumnya penjual batu bergambar memberi judul untuk menyamakan asumsi penjual dan calon pembeli.
Nandang tidak menampik adanya asumsi-asumsi itu. Sebab, dia juga kerap menemui calon pembeli yang berbeda pendapat dengan asumsinya. Tapi, dia punya trik untuk memastikan gambar di batu-batu miliknya gampang dimengerti oleh orang lain. Caranya memanfaatkan mata anak kecil. ”Paling gampang lewat anak kecil. Kalau dia mengerti, berarti gambarnya mudah dipahami orang lain,” terangnya. (dim/c6/agm)