Diduga Punya Ilmu Hitam, Tewas di Tegal
Alat Kelamin Korban Putus
SUMENEP – Sesosok mayat yang tergeletak di tengah tegal atau ladang mengagetkan warga Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan, kemarin (4/12). Mayat laki-laki itu ditemukan tewas dalam kondisi alat kelaminnya putus. Mayat tersebut ditemukan warga pada pukul 05.00. Korban diketahui bernama Dikun, 65, warga Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan.
Kabar penemuan mayat itu dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut. Dalam waktu sekejap, warga berdatangan ke ladang milik Zai yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP). Mereka merasa penasaran dan ingin melihat kondisi mayat tersebut secara langsung.
Kapolsek Pasongsongan Ipda Abdul Kholik menyatakan, pihaknya mendapatkan laporan atas penemuan mayat itu dari Kepala Desa (Kades) Padangdangan Maskonm sekitar pukul 06.00. Sejumlah polisi langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan olah TKP.
Berdasar hasil olah TKP sementara, polisi menyimpulkan bahwa Dikun merupakan korban pembunuhan. Namun, belum dipastikan waktu kejadian atau pembunuhannya.
Polsek Pasongsongan sebetulnya berencana membawa jenazah korban ke RSUD dr H Moh. Anwar Sumenep untuk diotopsi. Sayangnya, pihak keluarga korban tidak berkenan dan meminta agar otopsi dilakukan di Puskesmas Pasongsongan.
Saat ini polisi masih mendalami kasus itu. Petugas juga mengamankan sebuah helm dan sepeda motor Yamaha Jupiter yang ditemukan di dekat lokasi mayat. Sepeda motor dan helm tersebut diamankan sebagai barang bukti (BB) awal pengusutan kasus itu.
Kholik mengungkapkan, Dikun diduga menjadi korban pembunuhan berencana. Berdasar informasi, korban diduga memiliki ilmu hitam yang selama ini dianggap merugikan warga Desa Soddara. ’’ Tetapi, kami masih mendalami dan menyelidiki dugaan pembunuhan tersebut,’’ katanya.
Sejauh ini, Misnati, istri korban, belum bisa dimintai keterangan oleh polisi lantaran masih shock. Karena itu, polisi baru meminta keterangan kepada Kades Soddara Suhanto dan sejumlah warga di sekitar lokasi penemuan mayat.
Di hadapan polisi, Suhanto membenarkan bahwa Dikun merupakan warganya. Korban memiliki seorang istri dan seorang anak perempuan. Dia menyerahkan pengungkapan kasus yang menewaskan warganya tersebut kepada aparat kepolisian. Dia juga mengaku siap memberikan keterangan sesuai dengan yang dibutuhkan penyidik. ’’Biarkan polisi yang mengungkap motif maupun pelaku pembunuhan ini,’’ tuturnya kepada wartawan kemarin.
Akbar, 25, seorang warga Desa Padangdangan, menyebutkan bahwa kasus pembunuhan itu menjadi buah bibir warga di desanya maupun Desa Soddara. ’’Kejadian pastinya, saya kurang tahu. Tetapi, sebelum pukul 06.00 di sana (tegal milik Zai, Red) sudah ramai,’’ ungkapnya. (via/zul/c20/dwi)