Saling Incar Pemilih Pemula
SURABAYA
SURABAYA – Masa kampanye berakhir hari ini. Menjelang penutupan, pasangan calon (paslon) rupanya sama-sama menyasar pemilih pemula atau anak muda.
Kemarin siang (4/12) paslon nomor urut 2 Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana bertemu dengan ratusan anak muda di Taman Prestasi. Pertemuan itu dihadiri belasan komunitas pemuda. Mulai
kalistenik, animasi, musik, hingga berbagai industri kreatif lain. Mereka mengeluarkan unekunek dan kabar kegiatan masingmasing komunitas
Pertemuan tersebut dibuat dengan cukup santai. Risma mengenakan batik. Sementara itu, Whisnu berkaus hitam. Mereka duduk lesehan di salah satu panggung Taman Prestasi yang bersebelahan dengan dermaga kecil.
Risma yang diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan menuturkan, kemampuan anak muda untuk mengembangkan industri kreatif menjadi penyokong perkembangan kota. Sebab, industri kreatif tidak lekang oleh waktu. ”Tapi, jangan lupa ajak temanteman kalian untuk bergabung. Makin banyak yang ikut industri kreatif akan terus berpikir dan bertindak positif,” ujar Risma.
Dampak positif itu, menurut Risma, adalah para pemuda tidak lagi terjebak pada pergaulan bebas yang cenderung merusak. Misalnya, obat-obatan terlarang, tindakan kriminal, dan perkelahian. ”Sejak lama di Surabaya tidak ada tawuran pemuda,” katanya.
Risma mengungkapkan, dirinya punya banyak ide untuk melibatkan anak muda dalam pembangunan kota. Salah satunya adalah pembuatan e-musrenbang khusus untuk anak muda. Selama ini, e-musrenbang itu hanya dimanfaatkan orang-orang dewasa yang biasanya menjadi pengurus kampung. ”Nanti model e-musrenbang untuk anak muda itu dibuat lebih gaul. Agar anak muda bisa turut terlibat,” ujar Risma yang mendapatkan beberapa penghargaan tingkat dunia.
Whisnu menambahkan, anak muda Surabaya harus selalu percaya diri dan tidak minder. Sebab, anak muda Surabaya merupakan cucu dan keturunan para pejuang. ” Harus berani unjuk kemampuan sampai level interna sio nal. Untuk kota saja, Surabaya sudah bisa. Anak muda Surabaya juga pasti bisa,” tambah dia.
Dia menyebutkan, banyak sekali wahana yang bisa dimanfaatkan anak muda untuk berkumpul. Salah satunya taman kota yang tersebar di berbagai penjuru kota. ”Taman itu dibuat tematis dan disesuaikan dengan kebutuhan komunitas. Termasuk anak muda juga,” ujar dia.
Pada sela-sela pertemuan itu, beberapa komunitas juga menunjukkan atraksi mereka. Mulai komunitas parkour yang menunjukkan kemampuan mereka melewati papan lintasan. Selain itu, komunitas kalistenik memperlihatkan kemampuan bergelantungan di papan besi.
Sementara itu, paslon nomor urut 1 Rasiyo-Lucy juga semakin gencar mendekati calon pemilih. Kalau Rasiyo memilih bertemu dengan ketua RW se-Surabaya dan para guru di Jalan Arif Rahman Hakim, Lucy Kurniasari kebagian mendekati pemilih pemula. Kemarin dia mendatangi sebuah lapangan futsal di kawasan Mangga Dua. Lucy bertemu dengan beberapa mahasiswa dan pelajar yang sedang bermain bola. Dia meminta agar mereka datang ke TPS pada 9 Desember mendatang. ”Jangan golput ya,” katanya.
Lucy mengatakan, paslon nomor urut 1 memang memiliki perhatian khusus pada dunia olahraga. Karena itu, dia menyebut akan menghidupkan kembali Persebaya sebagai ikon kota. ”Sekarang kondisinya terkatungkatung. Kalau diakomodasi, insya Allah ada solusi,” ucapnya.
Menurut Lucy, pihaknya sebenarnya berencana mengadakan kegiatan kreatif bertajuk ”talu-talu” di Taman Bungkul pada hari ini (5/12). Namun, hingga kemarin dia mengaku belum mendapatkan izin dari pemkot yang membawahkan pengelolaan taman tersebut. ”Maunya mengekspos komunitaskomunitas untuk sharing bersama, tapi belum tahu kenapa tidak diberi izin,” ujarnya.
Menjelang coblosan, Lucy mengaku seharian kemarin banyak lokasi yang sudah disambangi. Bukan hanya anak muda di Mangga Dua, melainkan juga lansia dan ibu-ibu di Manukan. Ada lagi calon pemilih di Darmo Golf yang mengaku ramai-ramai akan pergi ke Singapura pada hari pencoblosan. Karena itu, Lucy berkomunikasi dengan warga tersebut agar tetap menggunakan hak pilihnya. Dia memberikan informasi dua program unggulan Rasiyo-Lucy. Yakni, pemberian dana Rp 500 juta per RW dan Rp 50 juta untuk koperasi wanita per RW. ”Kalau warga tahu programnya, pasti mereka datang mencoblos,” katanya. (jun/nir/c6/oni)
corner, selengkapnya lihat grafis).
online