Jawa Pos

BNNK Pernah Tangani Siswa Adhikawaca­na

-

SURABAYA – Kasus siswa SMK Adhikawaca­na yang menggunaka­n obat-obatan belum sampai ke tangan BNN Kota Surabaya. Namun, lembaga antimadat itu tidak mengelak bila pernah menangani para siswa asal sekolah tersebut tahun lalu. ”Belum ada laporan dari dispendik maupun pihak sekolah,” kata Kepala BNNK AKBP Suparti. Namun, dia terbuka bila ada guru yang meminta murid didiknya untuk direhabili­tasi.

Perwira polisi dengan dua melati di pundak tersebut menegaskan, pihaknya tidak mau ikut campur dengan keputusan sekolah yang mengeluark­an siswanya. BNNK hanya mengurus para siswa yang menjadi korban obat-obatan. Bila memang mereka mengalami ketergantu­ngan, BNNK akan melakukan assesment lebih dulu. ”Pasti akan kami tanyakan asal muasal barang tersebut dapat dari mana,” imbuhnya.

Suparti sedikit mengomenta­ri soal perbuatan siswa SMK Adhikawaca­na yang mengonsums­i barang terlarang itu. Pada 2014, sekolah tersebut pernah merehabili­tasi siswanya. Suparti lupa berapa jumlahnya. Namun, dia memastikan tidak lebih dari sepuluh orang. ”Ada beberapa yang pernah kami tangani,” katanya.

Waktu itu BNNK mengadakan sosialisas­i penyuluhan bahaya narkoba. Saat berada di tengah acara, konselor BNNK menemukan adanya kejanggala­n dari beberapa siswa di sekolah tersebut. Mereka menunjukka­n ciri-ciri sebagai pengguna narkoba.

Kemudian, petugas meminta pihak sekolah menindakla­njuti temuan itu. Pihak sekolah pun bersedia. Ketika dilakukan tes urine, hasilnya memang positif mengonsums­i narkoba. ”Pihak sekolah selalu terbuka dengan kami,” lanjut Suparti.

Mantan Kapolsek Wonocolo itu menambahka­n, dalam beberapa kasus seperti di SMK Adhikawaca­na, narkoba bisa masuk karena kenakalan para siswa itu sendiri. Pergaulan mereka tidak bisa diatur sekolah. Merekalah yang memutuskan sendiri masa depannya. Seketat apa pun sekolah membuat aturan, hal itu tidak pernah berfungsi jika para siswa tergiur dengan imingiming teman-temannya. (did/c22/ai)

 ?? BRIANIKA/JAWA POS ?? KORBAN: Siswi SMK Adhikawaca­na Melinda (kanan) ditemani ayahnya, Sugiono.
BRIANIKA/JAWA POS KORBAN: Siswi SMK Adhikawaca­na Melinda (kanan) ditemani ayahnya, Sugiono.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia