Pedagang Tambahan Bikin Macet
LUBERAN pedagang burung di area Pasar Burung Wonokromo bikin macet. Ketika akhir pekan, jumlah pedagang maupun pengunjung meningkat tajam. Saking banyaknya, laju kendaraan yang melintas di Jalan Diponegoro pun tersendat.
Berdasar pengamatan di lapangan kemarin (25/12), pedagang Pasar Burung Wonokromo sudah memenuhi dua ruas jalan. Yakni, Jalan Mpu Tantular dan Jalan Ronggowarsito. Mulai pagi mereka menggelar dagangannya. Tampak puluhan jenis burung dipajang di kanan kiri jalan.
Tak hanya di dua ruas jalan itu, pedagang juga meluber sampai ke Jalan Diponegoro. Tepatnya di bawah flyover Pasar Kembang. Dengan menggunakan sepeda motor, mereka membawa sangkar burung. Setelah menemukan tempat kosong di pinggir jalan, pedagang segera menggelar lapaknya. Dampaknya, macet.
Kasi Trantib Kecamatan Wonokromo Arief Wirtjaksana mengakui jumlah pedagang Pasar Burung Wonokromo semakin bertambah, khususnya pada Sabtu dan Minggu. ’’Itu pedagang dadakan,’’ ujarnya kemarin (25/12).
Mereka berasal dari berbagai wilayah di Surabaya. Pedagang hanya menggunakan sepeda motor untuk membawa dagangan mereka. Lantaran Jalan Mpu Tantular dan Ronggowarsito sudah penuh, mereka mencoba mencari lahan yang masih kosong. ’’Akhirnya mereka berjualan di pinggir Jalan Diponegoro,’’ tuturnya.
Pedagang tambahan itu jelas menyulitkan Kecamatan Wonokromo. Sebab, sebelumnya mereka disibukkan dengan 200 pedagang Pasar Burung Wonokromo. Sudah lama pemkot ingin memindahkan PKL itu, tetapi rencana tersebut terganjal lahan relokasi.
Camat Wonokromo Tomy Ardianto menegaskan, Kecamatan Wonokromo masih terus mencari lahan untuk relokasi. Selain butuh area yang luas, lokasinya harus berada di Wonokromo. ’’Di Wonokromo sudah padat,’’ ujarnya. (aph/c17/nda)