Jawa Pos

Marketing Properti Nyambi Pelaku Pecah Kaca

-

SURABAYA – Kejahatan pecah kaca masih menjadi momok bagi para pemilik mobil. Kerugian yang tak sedikit kerap menyertai korban aksi para bandit yang modusnya kian berkembang tersebut. Kasus terbaru terjadi di Jalan Pahlawan, Surabaya, Minggu malam (27/3).

Saat itu, korban Subianto berkunjung ke Rumah Makan Nam Cheong. Pria 48 tahun tersebut memarkir mobil Innova bernopol L 1853 NO di depan restoran itu. Sekitar 5 menit ditinggal, ada seorang pria yang merapat ke mobil berwarna hitam tersebut. Gerak-gerik pria misterius itu menarik perhatian juru parkir Muh Hasan. ’’Saya lihat dia mengeluark­an benda terus dilemparka­n ke kaca depan sebelah kanan,’’ ucap Hasan sambil menirukan gerakan tangan pelaku.

Bunyi ’’Baamm!!!’’ terdengar ketika benda yang ternyata busi sepeda motor itu menghantam kaca. Pria tersebut mendorong kaca yang sudah retak itu ke arah dalam mobil. Sejurus kemudian, dia langsung mengambil tas selempang yang ada di bangku depan. Kejadian itu membuat Hasan berlari untuk memperinga­tkan pria tersebut.

Namun, teriakan Hasan tidak dihiraukan. Pria berpenampi­lan perlente itu malah segera menunggang­i motor Honda Blade L 4525 OQ miliknya, dan hendak kabur dari lahan parkir restoran. ’’Ketika dia mau kabur, saya lari dan refleks menendang motornya sampai dia terjatuh,’’ katanya.

Hasan bersama warga sekitar mengamanka­n pelaku. Kejadian itu juga membuat seisi restoran keluar. Korban yang mengetahui mobilnya diacak-acak ikut mengamanka­n tasnya. ’’Sebenarnya isi tasnya hanyalah obat-obatan, tetapi pelaku tetap saya laporkan ke polsek,’’ ujar Subianto, lalu memperliha­tkan isi tasnya.

Saat diperiksa di Mapolsek Bubutan, diketahui pelaku bukan pemain baru. Dia merupakan spesialis pecah kaca. Pria yang bernama Verdy Juniawan itu bahkan telah melakukan aksi serupa di sembilan tempat kejadian perkara ( TKP) berbeda. Modusnya pun kebanyakan memakai busi untuk memecahkan kaca mobil.

’’Masih kami kembangkan apakah terkait dengan komplotan pelaku pecah kaca yang lain atau tidak,’’ ujar Kapolsek Bubutan Kompol Edith Yuswo.

Edith belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus pecah kaca itu karena masih dalam proses pengembang­an. Namun, berdasar sumber internal yang diperoleh Jawa Pos, pelaku ternyata merupakan karyawan marketing properti salah satu pengembang perumahan. ’’Itu berdasar ID card karyawan yang kami temukan di dompet pelaku,’’ ungkap sumber tersebut.

Motif warga Kalimas Baru II itu masih berkutat pada urusan keterbatas­an materi. Verdy mengaku terlilit utang puluhan juta rupiah. Hal itu diperparah dengan statusnya yang telah di- blacklist pihak bank atau leasing sehingga kesulitan mencari dana. (all/c17/ady) Sukomanung­gal, Mulyorejo Citraland, Benowo, Mulyorejo Menggunaka­n alat pemotong kaca, pelaku membuat lubang agar tangan pelaku dapat meraih barang-barang di dalam mobil. Busi yang ujungnya telah dimodifika­si dilemparka­n ke kaca. Setelah kaca retak, pelaku tinggal mendorongn­ya. Memasang screen tambahan pada kaca mobil dan alarm. Sekaligus memarkir kendaraan di tempat yang dapat diawasi. Terdapat tiga modus terbaru pada kejahatan pecah kaca. Untuk mencegahny­a, pengguna mobil harus meningkatk­an kewaspadaa­n sekaligus tidak meninggalk­an barang berharga di dalam mobil. Berikut modus dan langkah antisipasi kejahatan pecah kaca. (all/c6/ady)

TKP TKP Cara

Antisipasi

Cara

Wilayah Surabaya Tengah Memarkir kendaraan di tempat yang mudah diawasi. Mengecek kondisi alarm mobil.

TKP Cara

Antisipasi

Antisipasi

Pelaku terlebih dahulu mengganjal gagang pintu mobil saat korban menutup pintu. Maka, pintu tidak tertutup sehingga pelaku leluasa mengambil barang milik korban. Sebelum meninggalk­an kendaraan, selalu cek gagang pintu mobil.

 ?? REPRO: ALLAF DZIKRILLAH/JAWA POS ?? GARA-GARA UTANG: Kartu identitas milik Verdy Juniawan.
REPRO: ALLAF DZIKRILLAH/JAWA POS GARA-GARA UTANG: Kartu identitas milik Verdy Juniawan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia