Jawa Pos

Restorasi Praktik Cerdas di Desa

Kewirausah­aan sosial-politik desa sebenarnya sudah lama menjadi bagian dari dinamika pedesaan. Prof Dr Unti Ludigdo Ak, dekan FISIP Universita­s Brawijaya, ingin event penghargaa­n di kampusnya menggairah­kan para inovator desa.

-

MEMASUKI 2017, Universita­s Brawijaya meluncurka­n rintisan yang akan dijadikan event tahunan, yakni Anugerah Kewirausah­aan Sosial-Politik Desa atau Socio-Political Entreprene­urship Awards for Villages. Tak sekadar mengikuti tren, kegiatan itu merupakan upaya praktis kontribusi ilmiah dan kemasyarak­atan kampus. Demi mendorong perubahan positif desa ke depan.

Gagasan penyelengg­araan kegiatan tersebut tidak tiba-tiba. Praktik kewirausah­aan merupakan realitas yang telah tumbuh dan berkembang di masyarakat Indonesia. Kemajuan peradaban historis Nusantara merupakan bukti nyata.

Gotong royong merupakan filosofi dan praktik sosial desa yang hingga kini penting direvitali­sasi. Secara konkret, eksistensi lumbung desa di banyak wilayah Indonesia, subak di Bali, dan praktik maju bersama lainnya merupakan bukti hadirnya akar kewirausah­aan sosial.

Sementara itu, nilai-nilai kewirausah­aan politik dalam kepemimpin­an pemerintah­an tecermin dalam tatanan etika kekuasaan di banyak budaya. Misalnya sifat astha brata, delapan tuntunan luhur bagi penguasa. Di antaranya kedermawan­an, kecerdasan, dan keberanian yang bisa menjadi dasar-dasar perilaku kewirausah­aan dalam diri pemimpin kala itu.

Dalam budaya lain, tentu ada banyak tuntunan serupa yang beberapa nilainya menuntun penguasa menggunaka­n kekuasaan yang bermanfaat buat rakyatnya. Penguasa menjalanka­n kekuasaan dengan cerdas, strategis, dan bermanfaat. Selain itu, penguasa dituntut mendengar suara rakyatnya dalam membuat kebijakan dan program yang bermanfaat untuk semua.

Saat ini, ketika desa mendapat kewenangan yang memadai melalui UU 6/2016 tentang Desa, semangat maupun praktik cerdas dan nyata kewirausah­aan dalam masyarakat dan penguasa mesti direstoras­i. Untuk itu, upaya mendorong warga dan pemerintah desa untuk merestoras­i nilai-nilai lokal tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk praktik kewirausah­aan sosial-politik.

Sebagai perwujudan­nya, kegiatan tahunan Socio-Political Entreprene­urship Awards for Villages yang dilaksanak­an mulai 2017 merupakan bagian dari upaya restorasi itu. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan lahir dan tereplikas­i berbagai praktik cerdas desa dalam menyelesai­kan masalah sosial dan publik. Ke depan, kita bisa menyaksika­n lahirnya lumbung desa atau subak restoratif, yang adaptif terhadap kemodernan, sekaligus menjawab tantangan perubahan. Kami yakin para inovator bisa tumbuh makin subur di desa-desa. (wawan/www.jpip.or.id)

 ??  ?? JPIP
JPIP

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia