Jawa Pos

PT MRT Minta Dishubtran­s Tutup Jalan Fatmawati

-

JAKPUS – Pembanguna­n mass

rapid transit (MRT) di Jakarta terus dikebut. Kendala pembebasan lahan yang menjadi penghambat pembanguna­n dituntaska­n dengan melakukan konsinyasi. Sekarang PT MRT Jakarta berfokus melanjutka­n proyek yang terkendala tersebut. Salah satunya, meminta Dinas Perhubunga­n dan Transporta­si DKI melakukan pengalihan arus lalu lintas.

Direktur Utama PT MRT Ja- karta William Sabandar menuturkan, lanjutan proyek MRT membutuhka­n pengalihan arus lalu lintas di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. Sebab, di sana, akan dibangun stasiun. ’’Kami meminta jalannya ditutup, Jalan Fatmawati sepanjang 400 meter,’’ jelasnya.

Menurut dia, penutupan jalan itu merupakan satu-satunya cara untuk mempercepa­t pengerjaan konstruksi. Dengan begitu, target rampung pembanguna­n pada Febru- ari 2019 bisa dikejar. ’’Kalau tidak ditutup, seluruh pengerjaan konstruksi akan mundur,’’ katanya.

PT MRT meminta jalan tersebut ditutup mulai 4 Februari–11 Agustus 2017. Sebab, saat itu, pihaknya menjadwalk­an pemasangan dua tower crane. ’’Kiri kanan juga akan dipancang. Untuk keamanan, jalan harus dialihkan,’’ ungkapnya. Jika tidak, benda-benda proyek akan membahayak­an pengguna jalan.

Pengerjaan konstruksi sangat berbahaya jika banyak traffic di bawahnya. ’’Jadi, jalan diputuskan ditutup. Kendaraan pribadi saja yang boleh lewat,’’ ujarnya. Sementara itu, untuk transporta­si publik, pihaknya akan menyiapkan akses khusus.

William mengakui, penutupan jalan tidak sepenuhnya dilakukan. Kiri dan kanan jalan akan disiapkan satu jalur dengan lebar masingmasi­ng 3 meter. (rya/c5/ano)

 ??  ?? BIAR CEPAT: Suasana kemacetan Jalan Fatmawati dalam pembanguna­n proyek MRT. PT MRT meminta Jalan Fatmawati sebaiknya ditutup agar pembanguna­n lebih cepat.
BIAR CEPAT: Suasana kemacetan Jalan Fatmawati dalam pembanguna­n proyek MRT. PT MRT meminta Jalan Fatmawati sebaiknya ditutup agar pembanguna­n lebih cepat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia