Mengotori Reuni BBC
FLORENZE – Juventus memang masih unggul satu poin (45-44) dan satu laga lebih sedikit (19-20) dari AS Roma. Namun, kekalahan keempat di Serie A musim ini yang dialami dari Fiorentina di Artemio Franchi kemarin (16/1) mem bunyikan alarm bagi Juve. Khususnya at
titude Bianconeri –sebutan Juve– dalam melakoni laga away. Sebab, empat kekalahan yang diderita terjadi di kandang lawan. Dua dari duo Milan (AC Milan dan Inter) serta satu lagi di Stadio Luigi Ferraris, kandang Genoa.
’’Bukan gaya Juve pulang dari laga away tanpa satu poin pun. Meski harus diakui, empat laga tandang tersebut sangat berat,’’ kata bek Juve Giorgio Chiellini sebagaimana dilansir Mediaset Premium.
Chiellini juga menyebut lini pertahanan timnya yang mulai kehilangan soliditas ketimbang musim lalu. Padahal, laga di Artemio Franchi menandai kembalinya trio BBC (Andrea Barzagli-Leonardo Bonucci-Chiellini) dalam skema 3-5-2. Kali terakhir trio BBC bermain saat Juve menang 2-1 atas Napoli di Turin pada 29 Oktober lalu. ’’Jika ditarik ke belakang, dalam beberapa laga, sarung tangan Gigi Buffon (kiper Juve, Red) tidak pernah kotor (kebobolan, Red). Tapi, kini kami bisa dengan mudah kebobolan,’’ terang bek 32 tahun tersebut.
Secara terpisah, allenatore Juve Massimiliano Allegri menyatakan, kekalahan kemarin adalah langkah mundur dalam perburuan scudetto. Namun, Allegri juga tidak bisa mengomplain permainan anak asuhnya karena laga di Artemio Franchi berlangsung keras. Total 41 pelanggaran terjadi dengan delapan kartu kuning dikeluarkan wasit Luca Banti. ’’Tak banyak permainan sepak bola yang ditampilkan, dan tim seperti Fiorentina seolah menjadikan laga melawan kami sebagai pertaruhan segala-galanya,’’ beber pelatih yang musim depan dikaitkan sebagai pengganti Arsene Wenger di Arsenal itu kepada Sky Sport Italia.
Penampilan die hard La Viola –julukan Fiorentina– tidak hanya sukses mereduksi penguasaan bola Juve atau hanya 52 persen. Anak asuh Paulo Sousa itu juga menciptakan lebih banyak peluang (11 berbanding 9) dengan dua di antaranya berbuah gol-gol Nikola Kalinic (37’) dan Milan Badelj (54’). Sebaliknya, Juve dengan sembilan peluang hanya membalas melalui sebiji gol dari Gonzalo Higuain (58’).
Sementara itu, kemenangan atas Juve membuktikan bahwa Fiorentina semakin sulit dikalahkan di kandang sendiri. Dalam sepuluh laga home, lima laga berakhir dengan kemenangan dan lima lainnya seri. ’’Apabila kami bermain dengan gairah, rasa lapar, determinasi, dan intensitas seperti ini, kami bakal sangat sulit dikalahkan,’’ ucap Sousa yang musim lalu membawa La Viola finis kelima di Serie A kepada Football Italia. (