Pemilik Motor Tidak Tertarik
Seminggu Gedung Park and Ride Beroperasi
SURABAYA – Gedung park and ride di Jalan Mayjend Sungkono sudah sepekan beroperasi. Masyarakat pun mulai menggunakan fasilitas tersebut. Namun, ternyata hanya pemilik mobil yang memanfaatkan gedung baru itu. Pengendara motor sepertinya ogah mampir.
Berdasar pantauan Jawa Pos kemarin, dua lantai yang menjadi lokasi parkir roda empat hampir penuh. Di lantai 2, tinggal dua tempat parkir yang kosong. Di lantai 3, malah tidak ada lagi slot kosong. Jika dilihat dari nopolnya, sebagian besar mobil yang parkir di tempat tersebut berasal dari luar kota.
Kondisi berbeda terlihat di lantai dasar atau tempat parkir roda dua. Ruang parkir berkapasitas 244 motor tersebut hanya ditempati 27 kendaraan. Itu pun milik pekerja proyek dan pegawai UPTD tempat parkir khusus (TPK) yang mengelola park and ride. Belum ada roda dua yang menempatkan kendaraan di lokasi tersebut dan berganti ke angkutan masal.
Meski demikian, Kepala UPTD TPK Dishub Surabaya Febri Aditya menganggap masyarakat sudah memberikan respons positif. Semula banyak yang ragu park and ride akan bermanfaat. Banyak kendaraan dari luar kota yang parkir di tempat tersebut. Biasanya mereka parkir di gedung Islamic Centre. ’’Mereka terbantu karena lokasinya dekat dengan Jalan Mayjend Sungkono,’’ ungkapnya.
Selain itu, banyak warga di sekitar park and ride yang tertarik dengan layanan tersebut. Mereka berharap fasilitas baru dari Pemkot Surabaya itu bisa beroperasi 24 jam. Mereka juga berharap pemkot menyediakan parkir inap untuk umum.
Maklum, banyak warga perumahan yang memiliki dua kendaraan atau lebih. Mereka kesulitan parkir. Biasanya, kendaraan tersebut ditempatkan di depan rumah. Nah, park and ride menjadi alternatif bagi warga perumahan terse- but. ’’Lokasi parkir ini dinilai lebih aman dan memadai,’’ ucapnya. Memang, keamanan park and
cukup mendukung. Lokasi tersebut dilengkapi dengan CCTV yang dikontrol dari bawah tanah. Tempat itu juga cukup teduh dan bebas dari percikan hujan. Wajar banyak warga perumahan yang berminat memarkir kendaraan di tempat tersebut.
Namun, menurut Febri, keinginan itu belum bisa dipenuhi. Sebab, prosedur dan ketetapan (protap) pelaksanaan park and ride masih pagi hingga sore. Pemkot belum membahas pelaksanaan parkir inap.
Saat ini, dishub sedang berkonsentrasi memaksimalkan slot yang kosong di area tersebut. Misalnya, di lantai 2 dan 3, ada ruang yang bisa digunakan untuk kantin. Selama sepekan, banyak pengemudi yang mengusulkan ada kantin di lokasi tersebut. (riq/c17/oni)