Jawa Pos

Larang Komite Sekolah Tarik Sumbangan

- (jos/c21/hud)

SIDOARJO – Tarik-ulur soal sumbangan dari orang tua atau wali murid ke pihak sekolah dalam rancangan peraturan bupati ( raperbup) pen didikan gratis mulai memperliha­tkan perkembang­an baru. Bupati Sidoarjo Saiful Ilah telah memutuskan bahwa mulai tahun ini sekolah hanya diperboleh­kan menerima sum bangan untuk kegiatan yang bersifat insidental. Selain itu, sekolah dilarang me nerima sumbangan.

’’Penerimaan sumbangan tetap diperketat. Hanya untuk yang insidental,’’ ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Mustain Baladan setelah bertemu dengan Saiful Ilah di rumah dinas bupati kemarin (16/1). Pertemuan tersebut turut dihadiri Sekdikbud Tirto Adi dan Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Usman

”Kami akan menindak tegas siapa pun yang melanggar perda,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Sidoarjo Widiyantor­o Basuki.

Dia menegaskan, PKL di sempadan jalan dan di GOR Delta telah melanggar perda. Mereka juga menjadi salah satu faktor penyumbang kemacetan. ”PKL di GOR Delta telah menyalahgu­nakan wewenang yang diberikan pemkab,” jelasnya.

Penyalahgu­naan itu, kata dia, tidak hanya sekadar menggelar lapak. Namun, mereka juga mengubah lapak menjadi bangunan semiperman­en dan menggunaka­n kawasan GOR Delta untuk menggelar dagangan sepanjang waktu. ”Itu menyalahi aturan sehingga kami tertibkan,” katanya.

Setelah ditertibka­n, pemkab akan memberlaku­kan jam khusus PKL di kawasan GOR Delta. Tujuannya, mengembali­kan fungsi GOR Delta sebagai fasilitas olahraga. Karena itu, PKL hanya boleh menggelar dagangan mulai pukul 16.00 hingga 00.00. Bila masih ada yang nekat membuka lapak di luar jam tersebut, petugas langsung menindak. Pedagang juga diminta membawa serta lapak dan gerobaknya setelah jam operasi.

”Di luar jam tersebut, GOR Delta akan berfungsi sebagai sarana olahraga,” ujar pria kelahiran Jakarta itu. Aturan tersebut akan diberlakuk­an seterusnya. Setelah penertiban, penjagaan khusus akan dilakukan.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah memberikan acungan jempol dengan gebrakan tim penertiban tersebut. Sebenarnya, pihaknya sudah lama ingin mengambil langkah itu, tetapi masih terkendala SDM. ”Kami ingin melakukan dengan persuasif. Tapi, nanti ditata secara berkala,” jelasnya.

Dia berharap fasilitas umum di beberapa titik di Kota Delta dikembalik­an untuk kepentinga­n publik. Trotoar, misalnya. Ditertibka­n untuk kenyamanan para pejalan kaki. Lalu, PKL yang berjualan di sempadan ditertibka­n untuk memperleba­r lajur kendaraan. Juga, GOR Delta untuk fasilitas olahraga masyarakat.

Saiful memaparkan, pihaknya telah mendesain tata letak PKL. Pemkab tidak akan serta-merta melakukan penertiban tanpa menyediaka­n layanan bagi masyarakat. ”Kami juga akan terus menambah sentra PKL kok. Sudah kami siapkan,” tutur pria yang juga ketua DPC PKB Sidoarjo itu.

Lantas, di mana saja sentra PKL bakal berdiri? Dia menyebutka­n, sentra pedagang tersebut berada di lingkat barat dan timur. ”Tanahnya sudah ada kok. Tenang saja. Soal PKL dan banjir, akan kami atasi pelan-pelan,” ujar Saiful yang sebelumnya menjadi Wabup selama dua periode itu.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia