Sepanjang 41 Kilometer Belum Tergarap
TULUNGAGUNG – Pernyataan Bupati Syahri Mulyo di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai belum adanya perkembangan yang berarti dalam progres pembangunan jalur lintas selatan ( JLS), tampaknya, cukup beralasan. Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tulungagung, baik dari sisi barat maupun timur, jalan memang belum tersambung dengan kabupaten tetangga. Bahkan, jika diakumulasikan, jalan yang belum tergarap mencapai 41 kilometer.
Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Subianto menyatakan, saat ini sekitar 41 kilometer dari total 55,1 kilometer ruas JLS yang melintasi pantai selatan Tulungagung belum tergarap. Bahkan, ruas itu terentang hingga perbatasan Blitar maupun Trenggalek. ’’Baru sedikit yang sudah tergarap,’’ katanya kemarin (17/1).
Menurut dia, meski baru sedikit, yang sudah tergarap itu terhitung lumayan. Sebab, jelas Subianto, jalan yang terbuka tersebut sudah diaspal dan bisa dilintasi. Meski begitu, untuk penanganan selanjutnya, pihaknya menunggu koordinasi dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V selaku pemilik dan pengelola jalan. ’’Kami dalam hal ini sekadar berkoordinasi,’’ tambahnya.
Untuk ruas barat antara Pantai Klatak hingga Watulimo, Trenggalek, yang belum tersambung tersisa 4 kilometer. Begitupun ruas ke timur yang berbanding lurus. Ruas Gambiran hingga perbatasan Blitar juga belum terhubung. Bahkan, khusus untuk Sine hingga Blitar, jalur belum terbuka.
Meski belum tergarap seluruhnya, ruas yang terbuka saat ini bisa menyibak potensi alam di sana. Khususnya pantaipantai tersembunyi yang selama ini belum terjamah.
Dengan kondisi itu, mau tidak mau, pembangunan harus dipercepat. Sebab, berdasar informasi, ruas Tulungagung–Blitar harus sudah selesai pada 2019. ’’Informasinya seperti itu. Tapi, belum ada pemberitahuan resmi,’’ tegas Bianto. (rka/din/c5/diq)