Turki Bekuk Pelaku Penembakan Reina
Mengaku Anggota ISIS dan Berlatih di Afghanistan
ISTANBUL – Setelah menjadi buron selama 16 hari, pelaku penembakan di kelab malam Reina, Istanbul, Turki, tertangkap pada Senin malam waktu setempat (16/1). Gubernur Istanbul Vasip Sahin mengidentifikasi pelaku sebagai Abdulgadir Masharipov. Pria be r kewarganegaraan Uzbekistan itu langsung mengakui segala perbuatannya dalam interogasi awal kepolisian.
’’Abdulgadir Masharipov mengaku bersalah. Sidik jarinya juga cocok dengan sampel yang diambil petugas dari lokasi kejadian pada 1 Januari lalu,’’ ujar Sahin dalam jumpa pers di Kota Istanbul. Kepada polisi, pria 23 tahun itu mengatakan sebagai pejuang ISIS. Dia juga pernah mengikuti pelatihan di Afghanistan. Bersama Masharipov, polisi juga mengamankan empat teman pelaku dalam operasi penangkapan di Distrik Esenyurt tersebut.
Distrik di sisi barat Provinsi Istanbul itu berjarak sekitar 30 kilometer dari Reina, kelab malam elite yang menjadi target Masharipov. Empat teman pelaku itu terdiri atas seorang pria dan tiga wanita. Semua berasal dari luar Turki. Tanpa menyebutkan nama keempatnya, Sahin mengatakan bahwa si pria berasal dari Iraq. Sementara itu, tiga wanita tersebut berasal dari Benua Afrika. Salah satunya dari Mesir.
Selama lebih dari dua pekan menjadi buron, menurut Sahin, bapak dua anak yang masuk Turki melalui Syria tersebut tidak pernah meninggalkan Istanbul. Namun, dia berkali-kali pindah tempat persembunyian. Kemarin (17/1) media melaporkan bahwa Masharipov diamankan bersama salah satu anaknya. Sementara itu, istri Masharipov lebih dulu diamankan saat polisi merazia flat yang kabarnya disewa pelaku dan keluarganya dua pekan lalu itu.
’’Dia menguasai empat bahasa dan berpendidikan tinggi,’’ kata Sahin tentang pelaku tunggal insiden tahun baru yang merenggut 39 nyawa tersebut. Dalam foto yang disebarluaskan media kemarin, mata kanan Masharipov terlihat lebam. Di kedua alis matanya terlihat noda darah yang mulai mengering. Pipi kanan pelaku pun tampak bengkak. Sebab, penangkapan diwarnai adu fisik dan baku tembak.
Dua pistol, beberapa kartu SIM, dan uang tunai USD 197.000 (sekitar Rp 2,62 miliar) juga ditemukan di tempat persembunyian terakhir Masharipov. Sebelum membekuk pelaku, polisi sempat empat hari mengintai lokasi itu. Sebelumnya, jejak pelaku terdeteksi di beberapa lokasi berbeda. (AFP/Reuters/ BBC/hep/c15/sof)