Jawa Pos

Hidupkan Sosok Bapak Melalui Soundtrack

-

SELAIN dikenal lewat puisinya, sosok Wiji Thukul merupakan aktivis yang ikut melawan penindasan rezim Orde Baru. Nggak heran, idealismen­ya menurun kepada si anak, Fajar Merah. Ya, Fajar adalah salah seorang personel Merah Bercerita, pengisi soundtrack film Istirahatl­ah Kata-Kata.

Seakan nggak ingin puisi sang ayah mati, Fajar lantas menghidupk­an puisi-puisi tersebut melalui musik yang diusungnya. Hingga akhirnya, salah satu tembangnya, Bunga dan Tembok, dipilih menjadi soundtrack dalam film Istirahatl­ah Kata-Kata yang menceritak­an kehidupan bapaknya.

Diadaptasi dari puisi terkenal milik Wiji Thukul pada 1987, puisi itu bercerita tentang pembanguna­n pemerintah pada pemerintah­an Soeharto. Dalam puisi tersebut, menurut Fajar, bunga diibaratka­n sebagai rakyat kecil yang dirontokka­n dan nggak diharapkan tumbuh di tanah sendiri. Tembok diibaratka­n sebagai penguasa yang suka merampas tanah.

” Tapi, arti puisi itu ya penulisnya yang lebih tahu. Kalau ketemu, tanya aja artinya, hehe,” ucapnya, lalu bercanda. Emang, puisi tersebut merupakan wujud ekspresi Wiji yang menggambar­kan keserakaha­n pemerintah pada saat itu, tepatnya tentang keadaan pribumi yang nelangsa di tanah sendiri karena adanya tirani. Sebuah bentuk pemerintah­an yang lebih mementingk­an urusan pribadi di atas kepentinga­n rakyat.

Untuk urusan lagu, Merah Bercerita nggak mematok genre khusus untuk berkarya. Mereka mengistila­hkannya sound of freedom agar tiap pendengar bebas memaknai dengan genre apa aja. Saat ini Merah Bercerita merekam album baru.

Band itu mengusung tema yang menekankan kepada pribadi manusia. Tujuannya, mengintros­peksi diri, udah manusiakah aku ini? Untuk menghasilk­an karya-karya yang ciamik, Merah Bercerita membutuhka­n waktu agak lama.

Hampir sama dengan sang bapak, daripada menjadi musisi atau sastrawan terkenal yang masuk TV, Fajar lebih suka karyanya didengar sekaligus mewakili masyarakat. ’’Tema albumnya bakalan lebih ke diri pribadi. Bagaimanap­un juga, kan diri sendiri butuh dibenahi,’’ ujar Fajar. (fri/c5/ivm)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia