Jawa Pos

Terdeteksi Dua Tahun Terakhir

-

SURABAYA – Modus memanfaatk­an apartemen sebagai lokasi menyimpan narkoba sekaligus tempat persembuny­ian pengedarny­a sebenarnya terpantau dua tahun terakhir. Bahkan, tidak jarang apartemen dijadikan tempat pesta narkoba.

Kepala BNN Kota Surabaya AKBP Suparti menyatakan, kebanyakan adalah sindikat narkoba internasio­nal. ’’ Tapi, ke sini-sini jaringan pengedar lokal juga menerapkan strategi itu,’’ ujarnya.

Menurut Suparti, banyak faktor penyebab. Salah satunya adalah tidak sembarang orang bisa mengakses apartemen dengan mudah

Para pelanggan merasa nyaman dan sepak terjang para bandar bakal sulit terendus aparat. Faktor lain, pengedar akan bisa menawarkan narkoba dengan harga yang mahal.

Metode peredarann­ya juga relatif terselubun­g. Selain lewat grup media sosial, mereka menyasar komunitask­omunitas kecil. Bisa lewat media sosial ataupun komunitas kecil. ’’Peredaran narkoba sebenarnya ya muter-muter saja,’’ katanya.

Bahkan, ada unsur kepercayaa­n antarkomun­itas di bawah jaringan narkoba tersebut. Biasanya, pengedar atau bandar memasukkan pembeli ke komunitas jika sudah beberapa kali terjadi transaksi. ’’Semacam syarat masuk komunitas. Begitu bisa bergabung. Ada narkoba jenis apa pun dan dijual bebas,’’ jelasnya.

Mantan Kasubbaghu­mas Polrestabe­s Surabaya itu menuturkan, modus menggunaka­n apartemen dan perumahan elite sebenarnya hampir sama dengan sindikat narkoba di Malaysia. Karena itu, tidak salah jika narkoba milik keempat pelaku yang tertangkap Satreskoba Polrestabe­s Surabaya berasal dari sana. ’’Jaringan ini lari ke Indonesia, di Jakarta sudah marak, lalu merembet ke Surabaya,’’ paparnya.

Dia berharap masyarakat yang kini hidup di apartemen dan perumahan elite bisa aktif berkoordin­asi dengan polisi. Jika memang ada gerak-gerik yang mencurigak­an, diharapkan warga melapor. ’’Jangan sampai ada pembiaran. Jangan sampai para bandar itu bikin narkoba sendiri,’’ tegasnya.

Suparti berjanji giat melakukan sosialisas­i di samping penindakan terhadap peredaran narkoba di kawasan elite. ’’ Tes urine sering diadakan nanti untuk mempersemp­it peredaran narkoba,’’ ungkapnya. (rid/c14/git)

 ?? DIKA KAWENGIAN/JAWAPOS ?? BUKTI-BUKTI KEJAHATAN: Barang bukti sabu-sabu dan ekstasi yang disita Polrestabe­s Surabaya.
DIKA KAWENGIAN/JAWAPOS BUKTI-BUKTI KEJAHATAN: Barang bukti sabu-sabu dan ekstasi yang disita Polrestabe­s Surabaya.
 ?? DIKA KAWENGIAN/JAWAPOS ?? BERSAMA TERSANGKA: Kapolresta­bes Surabaya Kombespol M. Iqbal menunjukka­n barang bukti dan tersangka area apartemen kemarin.
DIKA KAWENGIAN/JAWAPOS BERSAMA TERSANGKA: Kapolresta­bes Surabaya Kombespol M. Iqbal menunjukka­n barang bukti dan tersangka area apartemen kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia