Diduga Jadi Korban Begal
Dua Minggu Tak Pulang, Ditemukan Tewas di Kalimas
SURABAYA – Warga Jalan Jambangan X gempar kemarin sore (16/1). Sesosok jasad ditemukan mengambang di Kalimas di belakang kampung tersebut. Saat dievakuasi ke seberang, persisnya ke dekat Jalan Mastrip, kondisi mayat terlihat bengkak.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, jasad itu ditemukan mengambang pukul 15.15. Suyoto adalah orang pertama yang mengetahuinya. Dia melihat ada sesosok tubuh yang terhanyut. Tubuh tersebut sempat tersangkut di perahu tambangan yang biasa digunakan untuk menyeberangkan orang.
Kemudian, penumpang perahu itu berusaha menggiring jenazah tersebut ke tepi. Setelah itu, warga sekitar membantu mengangkat jenazah itu. Kondisi jenazah berjenis kelamin laki-laki tersebut tampak mengenaskan. Badannya mulai membengkak dan berwarna kehitam-hitaman. Baunya menyengat. Meski mengenakan pakaian lengkap, keadaannya sudah compang-camping. Berdasar ciri-ciri tersebut, jenazah itu diperkirakan tenggelam dua atau tiga hari.
Warga lantas menghubungi Polsek Jambangan. Namun, lantaran lokasi evakuasi jenazah di seberang, identifikasi dilakukan Polsek Karang Pilang. Mereka berkoordinasi dengan Tim Inafis Polrestabes Surabaya. Sejam kemudian, tim inafis tiba di lokasi.
Berdasar pemeriksaan, di saku celana korban, ditemukan sebuah dompet. Di dalamnya, terdapat kartu identitas dan kartu ATM. Korban diketahui bernama Nova Ardiansyah. Tim inafis tidak memberikan keterangan. Mereka hanya menyatakan tidak bisa mengetahui penyebab luka-luka korban sebelum diotopsi di rumah sakit. ”Kami bawa lebih dulu ke RSUD dr Soetomo,” ujar salah seorang anggota tim inafis yang enggan disebutkan namanya.
Kemudian, Jawa Pos mendatangi rumah Nova di Jalan Kebonsari I Nomor 31. Tetangga korban tak kalah gempar. Lokasi penemuan jenazah dan kediaman yang tidak terlalu jauh, 500 meter, membuat informasi cepat menyebar. Seisi kampung bergerombol di dekat rumah korban.
Enam kursi plastik hijau berderet rapi di depan rumah Nova. Di kampungnya, pemuda 21 tahun tersebut akrab disapa Topeng. Menurut Slamet, ayah korban, anaknya sudah dua minggu tidak pulang ke rumah. ”Terakhir, dia pamit ke Sidoarjo,” tuturnya.
Nova pergi dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion biru. Nah, keberadaan motor tersebut kini tidak diketahui. Karena itu, muncul dugaan bahwa korban dibegal.
Namun, informasi dengan siapa korban pergi saat itu sangat minim. Menurut Januar, salah seorang tetangga, korban jarang berkumpul bersama anak-anak kampung. ”Dia sering main sama orang luar kampung. Dia biasa main ke Driyorejo,” tuturnya.
Korban diketahui tidak hobi memancing. Karena itu, kemungkinan bahwa dia terpeleset saat memancing sangat kecil.
Senada dengan Januar, tetangga lain, Andre Viantoro mengakui bahwa korban sangat susah ditemui. Kali terakhir, dia bekerja membuat sablon di kampung tersebut. Namun, setelah itu, dia berhenti. ”Saya nggak pernah ketemu setelah itu,” ujarnya.
Sapta, sepupu korban, menyebutkan bahwa Yamaha Vixion biru bernopol W 6471 ZZ memang motor milik Nova. Ke mana-mana, dia naik motor tersebut. Sapta tidak sempat dipamiti saat korban keluar. ”Sudah lama nggak pulang. Tapi, keluarga belum melapor polisi,” ungkapnya.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menyatakan bahwa jenazah korban langsung diotopsi. ”Penyidikan bergantung pada hasil autopsi,” ujarnya. ( did/c16/fal)