Jawa Pos

Bapak Asal Pasuruan Lompat dari Overpass

-

SIDOARJO – Diduga lantaran ingin mengakhiri hidup, seorang bapak kemarin (17/1) melompat dari jembatan di atas tol ( overpass) Anggaswang­i. Tubuh korban terjun bebas dan terkapar di jalur bebas hambatan itu. Tepatnya, di Km 25.600. Tidak jauh dari rest area. Nyawa korban masih terselamat­kan. Namun, sekujur tubuh korban penuh luka.

Belakangan diketahui, bapak tersebut bernama Sumarto. Pria 52 tahun itu berasal dari Desa Nongkojaja­r, Kecamatan Tutur, Pasuruan. Menurut saksi di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), sudah dua hari belakangan korban terlihat hilir mudik di area persawahan sekitar tol. Kemarin pagi korban kembali terlihat di kawasan tersebut

Setelah lama hilir mudik di persawahan kawasan Anggaswang­i, Sumarto berjalan ke arah timur. Yakni, kawasan Sidokepung, Buduran. Untuk menuju kawasan tersebut, korban harus menyeberan­gi overpass. Nah, gelagat aneh mulai tampak saat Sumarto melintasi overpass. Ketika di atas jalan tol itu, dia menoleh ke kanan dan ke kiri. Sumarto mencermati mobil-mobil yang melaju di bawahnya dari balik pagar besi pembatas jembatan.

Pada pukul 10.40, Sumarto berjalan mondar-mandir di overpass. Beberapa saat kemudian, dia mulai memanjat pagar besi overpass. Padahal, pagar itu cukup tinggi. Bentuknya juga melengkung ke dalam sehingga cukup sulit dipanjat. Namun, Sumarto melakukann­ya. Sejengkal kemudian, Sumarto terjun ke jalur tol.

Beberapa orang sebetulnya melihat gelagat tidak wajar pada diri korban. Di antaranya, seorang pemuda bernama Udin Penyok, warga Anggaswang­i, yang biasa mengatur laju kendaraan yang hendak melintas ke overpass tersebut. Biasanya dia mengatur kendaraan bersama beberapa remaja lain. ’’Bapak tadi (Sumarto, Red) kelihatan bingung begitu, lalu memanjat pagar dan dengan cepat sekali melompat,’’ katanya.

Sekelompok remaja itu pun kaget. Sebab, peristiwa tersebut terjadi begitu cepat. Menurut Adi Wijaya, warga Anggaswang­i lain, sesaat sebelum Sumarto terjun ke tol, ada beberapa orang yang juga sedang melintas di overpass tersebut. ’’Setiap hari banyak yang lewat jembatan itu. Lha kok, tiba-tiba ada teriakan- teriakan. Saya kaget, ternyata ada bapak tadi yang melompat dari pagar,’’ jelasnya.

Untung, korban jatuh di tepi tol. Bukan di tengah-tengah. Kalau di tengah, bisa jadi korban tertabrak kendaraan yang melaju dari arah Sidoarjo–Waru. ’’Sempat tersendat arus di tol saat itu karena banyak yang melihat. Namun, akhirnya korban segera dievakuasi petugas Jasa Marga,’’ katanya.

Kapolsek Buduran Kompol Saibani menjelaska­n, berdasar keterangan warga, Sumarto datang seorang diri dari Pasuruan ke Sidoarjo. Kabarnya, yang bersangkut­an tidak memiliki sanak saudara. Pihak kepolisian juga masih menelusuri lebih dalam terkait kejadian itu. Dia belum berani memastikan apakah korban berupaya bunuh diri atau tidak. ’’Sebab, korban belum bisa berbicara banyak,’’ ungkapnya.

Sementara itu, pukul 11.45 Sumarto tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sidoarjo. Korban dibawa petugas Jasa Marga. Dia masih sadar. Namun, sekujur tubuhnya penuh luka. Meski begitu, Sumarto masih bisa sedikit berbicara, tetapi lebih banyak merintih kesakitan. ’’Sakit…. Sakit,’’ katanya berulang-ulang.

Hampir lebih dari satu jam Sumarto mendapatka­n penanganan khusus dari petugas medis IGD. Mulai pembersiha­n luka sampai foto rontgen di bagian punggung. Korban mengalami multiple fraktur (patah tulang lebih dari satu). Kondisi itu semakin membuat Sumarto mengerang kesakitan. ’’Sini sakit banget,’’ ucapnya sambil menunjuk kaki kanan dengan tangan yang masih diperban.

Dalam kondisi menahan sakit, Sumarto mengatakan bahwa ada yang mengejarny­a hingga terjatuh dari atas overpass tol. Namun, dia tidak bisa menjelaska­n lebih detail. Yang jelas, Sumarto mengaku memiliki saudara di Cemengkala­ng, Sidoarjo. ’’Ada adik,’’ katanya singkat.

Kepala IGD RSUD Sidoarjo Eko Hari Widarto menuturkan, korban datang ke rumah sakit dalam kondisi sadar. Namun, kondisi luka yang dialami Sumarto termasuk parah. Yakni, terjadi patah tulang tangan kanan, tulang pinggul, engkel kaki kanan, paha kanan, dan pergelanga­n tangan. ’’Korban mengalami multiple fraktur. Termasuk dalam kondisi parah,’’ ungkapnya.

Kini petugas medis sudah melakukan foto rontgen. Hasilnya, Sumarto mungkin mengalami patah tulang punggung. Korban untuk sementara masih ditangani dokter. Tindakan medis yang sudah dilakukan adalah perawatan luka dan imobilisas­i pada daerah yang patah. ’’Dokter sudah menangani korban dengan baik. Kondisi pasien juga masih sadar,’’ jelasnya.

Selain patah tulang hampir di sekujur tubuhnya, lanjut dia, korban mengalami luka robek pada bibir bawah. Yakni, robekan sekitar 5 sentimeter pada bibir bawah bagian luar dan robek 2 sentimeter pada bibir bagian dalam. ’’Luka robek tersebut juga telah dijahit,’’ ungkapnya.

Eko menyatakan, korban tanpa identitas saat dikirim ke RSUD. Namun, Sumarto akhirnya diketahui asalnya. Hingga kemarin sore, keluargany­a belum datang. ’’Obatobatan korban masih diatur IGD. Kepesertaa­n korban akan dimasukkan jaminan kesehatan masyarakat miskin (JKMM),’’ ucapnya. (jos/ayu/c15/c7/hud)

 ?? SEPTINDA AYU/JAWA POS ?? LUKA PARAH: Korban Sumarto dirawat di IGD RSUD Sidoarjo kemarin.
SEPTINDA AYU/JAWA POS LUKA PARAH: Korban Sumarto dirawat di IGD RSUD Sidoarjo kemarin.
 ?? JOS RIZAL/JAWA POS ?? MASIH MISTERI?: Di overpass Desa Anggaswang­i, Buduran, inilah Sumarto meloncat dan terkapar di tol Km 25.600.
JOS RIZAL/JAWA POS MASIH MISTERI?: Di overpass Desa Anggaswang­i, Buduran, inilah Sumarto meloncat dan terkapar di tol Km 25.600.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia