Setelah Produksi, Dapur Harus Bersih
MASALAH limbah menjadi perhatian utama pasangan suami istri (pasutri) Rini Eko Suwarni dan Karto. Mereka tidak ingin usaha keripik usus ayam di Desa Keboan Anom, Kecamatan Gedangan, mengganggu tetangga. Rini dan Karto mengakui, limbah dari pembuatan keripik usus berbau menyengat.
Rini menceritakan, usus mentah yang bakal diolah dalam rumah produksi harus dibersihkan dari kotoran ayam sampai airnya bening. Dalam sehari, mereka mengolah 200 kilogram usus. ’’Padahal, 5 kilogram usus mentah itu dari 1.000 ekor ayam,’’ katanya.
Karena itu, lanjut dia, jika tak bijak merencanakan saluran dapur, warga pasti protes masalah bau dan limbah. Perempuan 46 tahun itu sudah beberapa kali ditanya soal limbah rumah produksi.
Sejak usaha tahu krispi dan keripik ususnya berkembang pesat, Rini langsung mengajukan izin produksi secara resmi ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo. Usahanya pun telah mengantongi izin pangan industri rumah tangga (PIRT). Izin itu didapatkan melalui beberapa kali survei.
Semua telah diverifikasi, mulai pemilihan pabrik usus mentah dari rumah potong hewan, kondisi rumah produksi, sampai pembuangan limbah.
Ibu dua anak itu juga terus meng- upgrade dapur produksi. Sejak tahun lalu, dia mengoperasikan dapur yang berlokasi di RT 2, RW 2, Desa Keboan Anom. Bangunan berukuran 20 x 9 meter itu terlihat bersih dan rapi. Ada 10 kompor berjajar di ruang penggorengan. Kabel regulator gas sengaja didesain tertanam. Kondisi dapur produksi selalu terjaga bersih.
Setiap proses penggorengan selesai, seluruh bagian dibersihkan, yakni dilap dengan kain dan air disinfektan. Selain itu, label kemasan dibubuhi plastik tersendiri supaya tintanya tak luntur ke usus goreng.
Ada dapur kotor tersendiri untuk mencuci usus. Ada tiga keran air yang siap mengucur deras untuk mencuci usus mentah sampai bersih. Mereka juga membuat tempat penampungan khusus untuk mengalirkan kotoran dari proses pencucian usus mentah. ’’ Jadi, nggak mencemari sumur yang buat mandi atau sumur tetangga,’’ tambah Karto. (via/c5/dio)