BCA Targetkan Kredit Tumbuh 10 Persen
JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memasang target yang cukup konservatif tahun ini. Proyeksi pertumbuhan kredit dipatok 10 persen. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan 10–12 persen. Tahun lalu pertumbuhan kredit BCA sekitar 7,7 persen, masih di bawah target perseroan 10 persen. Sedangkan pertumbuhan kredit secara industri 7,9 persen.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan, tahun lalu permintaan kredit memang masih sepi, terutama kredit modal kerja. Kendati perseroan telah menaikkan plafon kredit, utilitasnya masih rendah. Di sisi lain, rasio kredit macet juga ditargetkan lebih konservatif. ”Tahun ini target NPL ( 1,7 persen. Biasanya sih tercapai di bawah itu,” ujarnya saat launching inovasi dan produk dalam rangka perayaan HUT Ke-60 BCA di Jakarta kemarin (22/2).
Per Desember 2016, NPL gross BCA sebesar 1,3 persen atau turun tipis daripada September 2016 yang masih di kisaran 1,4 persen. Beberapa sektor pendorong NPL, antara lain, pertambangan dan galangan kapal. Menurut Jahja, sejauh ini perseroan belum mempunyai strategi khusus untuk mencegah NPL. ”Ya, kami enggak bisa cegah, hanya bisa berhati-hati saja waktu pertama kali menyalurkan kredit,” ujarnya.
Tahun ini BCA mengincar pertumbuhan dari sisi infrastruktur. Tahun lalu BCA mempunyai beberapa portofolio kredit pada proyek bandara, jalan tol, dan power plant. Tahun ini, menurut Jahja, akan lebih baik jika kredit di sektor infrastruktur disalurkan pada proyek komersial dari pemegang saham yang mempunyai kapasitas kuat dalam hal financing. (rin/c10/sof)