Dewi Yull Sentuh Hati dengan Bahasa Isyarat
SIDOARJO – Lantunan merdu lagu Kerinduan menggema di Ballroom The Sun Hotel kemarin (22/2). Suara emas Dewi Yull membuat seisi ruangan menjadi hening. Syahdu. Dengan gaun brokat cokelat keemasan, penyanyi legendaris bernama asli Raden Ayu Dewi Pujiati itu terlihat anggun
Nyanyian tersebut mengalun sebagai pembuka acara Gebyar Pengajian Akbar Milad Ke-5 Az Zahra. Lagu itu sekaligus dihantarkan untuk Gizca Puteri Agustina Sahetapy, putri Dewi Yull, yang telah tiada. Dewi Yull betul-betul sedang dilanda kerinduan.
Ketika tampil di hadapan ratusan peserta pengajian, Dewi Yull juga mengeluarkan humorhumor segar. Lirik pemungkas yang berbunyi ’’ Haruskah kuhidup sendiri tanpa kawan lagi’’ dinyanyikannya dengan nada bercanda. Begitu musik berhenti, dia pun tergelak. ’’Lucu ya liriknya, pas banget sama aku,” celetuknya.
Mulai pukul 10.00, Dewi Yull mengisi sesi khusus dalam pengajian akbar bertema Maafkan Aku Anakku. Ketika memberikan ceramah, pemeran utama Film Gadis yang dirilis pada 1980 itu juga memilih membawakannya dengan cara berbeda. Yakni, menggunakan suara sekaligus berbahasa isyarat. Suasana pun terasa haru. Memiliki dua anak yang menderita tunarungu memang membuat Dewi Yull terbiasa dengan bahasa isyarat.
Dia lalu mengisahkan dengan detail perjuangannya mengasuh Gizca dan putra ketiganya, Panji Surya, sebagai anak berkebutuhan khusus (ABK). Dewi pun menyampaikan pesan kepada para bunda yang mengikuti pengajian. ’’Anak itu hanya titipan. Anugerah,’’ katanya. ’’Jangan perlakukan dia seperti hak buat kita, tapi layaknya titipan berharga yang harus dijaga agar kembali ke pemiliknya dalam keadaan yang terbaik,” lanjutnya.
Dia terus berkisah hingga sebuah kalimat terlontar. ’’Saya ini seorang penyanyi bunda, tetapi dua anak saya tidak pernah bisa mendengar suara saya. Bahkan, sampai ajal menjemput Gizca,” sambung Dewi.
Seluruh peserta pengajian terdiam. Bahkan, terdengar suara sesenggukan dari deretan kursi jamaah. Tampak para bunda benar-benar serius menyimak cerita-cerita dan hikmah yang disampaikan perempuan berdarah Melayu-Sunda tersebut.
Menurut Ahmad Muzakky, pengasuh Pengajian Muslimah Az Zahra, tema Maafkan Aku Anakku itu sengaja dipilih untuk menunjukkan makna sebuah kata maaf. Nah, Dewi Yull dianggap menjadi representasinya. Dia berharap para bunda bisa mengambil hikmah dan mengamalkannya. (via/c7/hud)