Jawa Pos

Hobi Wefie setelah Tugas

-

”AYOO… foto…foto…,” teriak Sulistiyow­ati, salah seorang instruktur senam aerobik Lapas Kelas II-A Sidoarjo. Aba-aba itu tidak hanya ditujukan kepada teman-temannya sesama instruktur yang berada di lapas. Kemarin (22/2) empat instruktur aerobik datang ke lapas. Mereka memimpin senam aerobik ratusan tahanan dan narapidana (napi) laki-laki dan perempuan.

Setelah senam, perempuan 35 tahun yang akrab disapa Sulis itu selalu mengajak para penghuni lapas ber- wefie. Tidak ada rasa canggung saat berfoto bersama mereka. Dia juga tampak senang dan tidak menjaga jarak dengan para pelaku tindak pidana perempuan di lapas. ”Orangnya baik-baik,” ucap Sulis.

Instruktur senam yang mulai debut pada 2010 itu menyebutka­n, dirinya sempat memiliki rasa waswas saat menjadi instruktur lapas untuk kali pertama. Di benaknya, para tahanan dan napi itu adalah orang yang ”berbahaya” . Tetapi, setelah bergaul dengan mereka, pandangan tersebut berubah.

Menurut dia, justru penghuni penjara itu baik. Terbuka dengan siapa saja. Apalagi pihak luar seperti dirinya yang bersedia berbagi pengalaman dan ilmu. Bahkan, bila sudah dekat, hubungan bisa seperti saudara sendiri.

Sulis sering bercanda bersama para tahanan dan napi perempuan. Karena itu, dia juga tidak pernah menolak saat diminta untuk menjadi instruktur senam di sana. ”Teman-teman di sini (lapas) juga butuh hiburan,” katanya.

Senam juga menjadi salah satu bentuk refreshing tahanan dan narapidana. Tak heran, tiap Rabu banyak yang bergabung untuk ikut senam aerobik. Hanya, tidak semua penghuni bisa mengikutin­ya lantaran lapangan terbatas. Tiap pekan pesertanya pun digilir. ”Foto-foto ini nanti di- upload di FB ( Facebook) atau WA ( WhatsApp),” imbuhnya. ( may/c7/dio)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia