Jawa Pos

UMKM Kena Dampak Kenaikan Listrik

Mulai Kurangi Jumlah Produksi

-

GRESIK – Pelanggan listrik 900 VA golongan rumah tangga mampu (RTM) bakal kembali merasakan getir. Tarif untuk kelompok tersebut pasti naik per 1 Maret.

Asisten Manajer Pelayanan dan Administra­si PLN Area Gresik Sigit Sugiharto menjelaska­n, kenaikan tarif itu mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik PT PLN (Persero). Sejak Januari 2017, pelanggan 900 VA dibagi menjadi dua golongan. Yakni, 900 VA biasa dan 900 VA-RTM.

”Nah, pelanggan tak bersubsidi (900 VA-RTM, Red) bakal dikenai kenaikan tarif secara bertahap,” tuturnya. Tarif, lanjut dia, bisa meningkat 30 persen. Biaya beban naik dari Rp 26 ribu/kVA/bulan menjadi Rp 34 ribu. Sementara itu, nilai prabayar naik dari Rp 791 kWh menjadi Rp 1.034.

Bagaimana dampaknya? Sigit mengakui bahwa kebijakan tersebut berdampak cukup besar. PLN mendata, pelanggan 900 VA yang menerima subsidi mencapai 116.482 orang. Jumlahnya dipangkas menjadi hanya 12.157 pelang- gan. Angka itu belum meliputi pelanggan di Gresik Selatan. Sebab, ada empat kecamatan yang masuk PLN Area Surabaya Barat. Yakni, Menganti, Driyorejo, Kedamean, dan Wringinano­m.

Bolehkah keberatan? Menurut dia, masyarakat punya hak untuk mengadu. Pelanggan 900 VA-RTM yang merasa masih butuh subsidi bisa datang ke kantor kelurahan. PLN Area Gresik bakal memfasilit­asi pengaduan. Laporan akan dilanjutka­n ke kabupaten dan pusat. ”Selanjutny­a, kami tinggal tunggu kementeria­n pusat. Lama proses belum tahu,” katanya.

Sigit mencatat, jumlah pelanggan 900 VA terus bertambah. Selama Januari 2017, tercatat ada 461 pelanggan baru. Nah, 111 di antaranya berhak mendapatka­n subsidi. Sisanya langsung mengikuti tarif baru 900 VA.

Ketua Bidang Pengembang­an UKM Mamin Gading Emas Saiful Karim memastikan bahwa kenaikan tarif listrik berdampak cukup besar bagi pengusaha. Jumlah UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) serta pengguna tegangan listrik tersebut amat banyak. Kenaikan tarif listrik tengah menjadi rasan-rasan pengusaha.

’’Sudah mulai bingung semua. Mereka mengurangi produksi,” ucapnya. Kini pengusaha mulai mempertimb­angkan jam lembur. Mereka berpikir menaikkan harga jual produk. Kenaikan tarif listrik, lanjut dia, juga berdampak besar kepada pedagang makanan dan minuman (mamin). (hen/c16/roz)

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ??
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia