Jawa Pos

Mengawal Golden Period

-

SIDOARJO – Masih banyak orang tua yang kurang memahami pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan bayi. Padahal, periode tersebut menjadi penentu tumbuh kembang bayi pada masa depan. Termasuk dapat mencegah bayi lahir dengan stunting atau tumbuh pendek dari usianya

Konselor ASI RSUD Sidoarjo Endah Sarworini mengatakan, 1.000 hari pertama kehidupan anak dimulai pada saat anak berada di dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Istilahnya golden period.

”Kalau ada kerusakan pada masa golden period, kondisi anak tidak bisa dikembalik­an lagi seperti semula,” katanya kemarin (23/2). Salah satunya berdampak pada kasus stunting. ”Orang tua menganggap anak pendek itu normal. Dikira karena keturunan. Padahal, itu salah,” ungkapnya.

Menurut dia, anak stunting terjadi karena adanya gangguan nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Pada masa ibu hamil, kebutuhan nutrisi harus terpenuhi dan seimbang. ”Bisa dengan mengonsums­i makanan lokal yang ada di sekitar,” anjurnya.

Buah-buahan misalnya. Tidak perlu yang impor. Cukup memakan buah lokal. Toh, sama baiknya dan mudah didapat. ”Kalau ada pisang matang di pohon, bisa dimakan,” ujarnya. Protein hewani bisa diambil dari tongkol segar, mujair, atau lele. Tambah lengkap dengan sayur-mayur seperti bayam, wortel, dan kangkung.

”Tongkol, mujair, dan lele itu kalau dimakan sampai kepalanya juga bagus untuk ibu hamil. Omeganya tinggi,” jelasnya.

Setelah bayi lahir, penting melakukan inisiasi menyusu dini (IMD). Pada proses IMD tersebut, terjadi kontak kulit ibu dan bayi. Hal itu sekaligus mengenalka­n air susu ibu (ASI) pada bayi. ”Biasanya, IMD dilakukan selama 1–2 jam sampai bayi menemukan puting ibunya,” ujarnya.

ASI, lanjut Rini, sudah memenuhi seluruh nutrisi yang dibutuhkan bayi. Sebaliknya, kandungan protein susu formula (sufor) banyak berkurang karena melalui proses pengolahan. ”ASI sendiri mengandung enzim yang dapat mencerna lemak,” katanya.

ASI eksklusif diberikan selama enam bulan. Selanjutny­a, bayi mendapatka­n makanan pendamping ASI sesuai usia. Awalnya, diberikan bubur tepung beras yang kental. ”Jangan terlalu encer karena nutrisinya rendah,” ingatnya. Pada usia delapan bulan, bayi bisa mendapatka­n nasi tim yang tidak diblender. Namun, ASI tetap diberikan hingga usia anak dua tahun. Jika kebutuhan nutrisi dipenuhi, anak stunting akan berkurang. (ayu/c6/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia