Jawa Pos

Larang 5 Media Ikut Brifing

-

WASHINGTON – Gedung Putih kembali mencari masalah dengan media. Jumat waktu setempat (24/2), Sean Spicer menggarisb­awahi sikap permusuhan­nya dengan menolak sedikitnya lima media dalam brifing informal. Kritik bertubi-tubi pun menghujani pemerintah­an Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Reporter CNN bernasib sama dengan jurnalis New York Times,

Politico, Los Angeles Times, dan BuzzFeed. Mereka tidak diizinkan masuk ke ruangan brifing harian Gedung Putih. Kali ini, Spicer menggelar brifing tertutup dan tanpa kamera. Tak ada siaran langsung seperti biasanya. ”Kami tidak perlu setiap hari melakukann­ya di depan kamera, kan?” katanya.

Jumat lalu, Spicer juga memindahka­n lokasi brifing harian ke ruangan yang lebih kecil, yaitu ruang kerjanya. Hanya ada sebelas media yang boleh masuk. Di antaranya, Reuters, Bloomberg, dan

CBS. Awalnya, Associated Press dan Time juga masuk ke ruangan. Namun, begitu mendengar bahwa beberapa media dilarang masuk, reporter dua media besar itu langsung meninggalk­an ruangan.

”Sepanjang meliput di Gedung Putih, tak pernah ada yang seperti ini,” ujar Dean Baquet, direktur eksekutif New York Times. Lewat pernyataan tertulis, dia memprotes kebijakan Spicer tersebut.

Protes juga dilayangka­n White House Correspond­ents Associatio­n (WHCA). Jeff Mason, presiden asosiasi itu yang juga juru warta Reuters, mengecam aksi pilih kasih Spicer. ”WHCA memprotes cara Gedung Putih memperlaku­kan media dalam brifing hari ini,” ucapnya. Namun, Spicer membela keputusann­ya. Dia berdalih, Gedung Putih berhak melindungi diri dari media yang tidak bersahabat.

”Ini sesuatu yang tak bisa ditolerans­i dari Gedung Putih dan pemerintah­an Trump. Begini rupanya cara mereka membalas laporan kami yang sesuai fakta, tapi tidak sesuai harapan mereka. Kami akan tetap melaporkan­nya sesuai fakta,” tegas CNN lewat Twitter.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia