Hidupkan Kembali Wayang Beber
PEMPROV Jatim dan Pemkab Pacitan terus berupaya menyelamatkan aset kebudayaan. Salah satunya melakukan revitalisasi kesenian daerah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim Jarianto menerangkan, upaya tersebut ditunjukkan dengan merevitalisasi kebudayaan daerah, khususnya di Jatim. Tahun ini pihaknya punya misi untuk menggali lagi budaya panji.
”Kami awali di Pacitan dengan merevitalisasi wayang beber,” ujar Jarianto dalam acara yang diselenggarakan di Gedung Karya Dharma kemarin (25/2).
Gerakan revitalisasi wayang beber, ungkap Jarianto, menjadi tonggak awal. Bukan hanya secara eventual, tetapi juga nilai-nilai di dalamnya. Sebab, wayang beber selama ini ikut memberikan ajaran kepada masyarakat. Yaitu, ajaran cinta kasih. ”Kalau dihilangkan ya tidak ada gunanya,” terangnya.
Karena itu, pria 59 tahun tersebut sangat setuju jika ada pihak yang melestarikan wayang beber. Sebab, menurut dia, seluruh elemen masyarakat harus terlibat dalam proyek tersebut. Bersama-sama melakukan perbaikan dan pengembangan.
”Kalau masyarakat tidak mendukung, gerakan kami ini tidak ada artinya,” tuturnya.
Kegiatan itu sekaligus menjadi langkah awal sebelum pemerintah mengusulkan budaya panji sebagai masterpiece dunia ke UNESCO. Sebab, panji menjadi salah satu budaya yang berasal dari Indonesia yang juga ada di beberapa negara. Bahkan, Thailand sudah membuat festival panji internasional pada 2013.
”Jangan sampai warisan budaya nenek moyang kita diklaim negara lain,” harap bapak dua anak itu.
Tahun ini puncak festival budaya panji akan dilaksanakan pada Juli di Kediri. Tahun depan, festival panji tingkat internasional rencananya dilaksanakan di Jatim.
Sementara itu, Bupati Pacitan Indartarto menjelaskan, kegiatan tersebut termasuk perayaan hari jadi ke-272 Pacitan. (aji/c21/diq)