Keluhkan Mepetnya Waktu Semifinal
KEJUTAN Pusamania Borneo FC (PBFC) di Piala Presiden 2017 berlanjut. Tadi malam, tim yang hanya menurunkan skuad pelapis dan tanpa didampingi pelatih kepala itu sukses merebut tiket ke semifinal.
Tiket tersebut direbut dengan menundukkan Madura United 5-4 lewat adu penalti di Stadion Manahan, Solo. Adu penalti harus dihelat karena setelah 90 menit berakhir, skor tetap 0-0.
Kiper Wawan Hendrawan menjadi pahlawan kemenangan setelah menggagalkan eksekusi penendang terakhir Madura United Fachrudin Aryanto.
“Saya sudah membaca arah dia menendang bola,” kata Wawan setelah laga.
Kelima eksekutor PBFC, Yamashita Kunihiro, Tamsil Sijaya, Michael Orah serta Fandi Achmad dan Dirkir Kohn Glay, sukses menjalankan tugas. Sedangkan di Madura United, di luar Fachrudin, empat penendang mereka juga sukses. Yaitu, Dane Milovanovic, Slamet Nur Cahyo, Andik Randika Rama, dan Fabiano Beltrame.
Di semifinal, PBFC akan menghadapi sang juara bertahan, Persib Bandung. Kemarin, juga di Stadion Manahan, tim asuhan Djadjang Nurdjaman itu berhasil menundukkan Mitra Kukar 3-2 (2-1).
PBFC akan menjadi tuan rumah first leg semifinal pada 2 Maret nanti. Jaraknya jauh dan mepetnya waktu itulah yang dikeluhkan Djajur, sapaan akrab Djadjang Nurdjaman.
“Kami tidak memiliki waktu yang banyak untuk recovery. Tentu sangat menyulitkan tim,” keluh Djanur.
Dia lantas menjelaskan, setelah kembali dari Solo, mereka hanya memiliki waktu satu hari untuk latihan, yaitu pada 27 Februari. Sebab, dua hari sebelum kickoff leg pertama semifinal, mereka sudah harus terbang ke Samarinda.
Faktor lain yang membuat Djanur harus memutar otak lebih keras, kemenangan atas Mitra Kukar tersebut harus dibayar mahal. Itu setelah salah satu striker andalan mereka, Sergio Van Dijk mengalami cedera parah pada lutut bagian kiri. Djanur masih menunggu hasil diagnosa dokter untuk memastikan cedera yang dialami oleh striker naturalisasi itu. (ben/ttg)