Jawa Pos

Ketinggian Air Naik Lagi

-

SIDOARJO – Banjir yang menerjang dua desa di Jabon belum juga surut. Kemarin (25/2) ketinggian air di Desa Kupang dan Semambung justru bertambah. Kenaikan itu dipicu hujan lebat yang mengguyur wilayah Jabon Jumat malam (24/2).

Di Dusun Kupang Kidul, Desa Kupang, misalnya. Ketinggian air mencapai 30–40 cm. Angka itu naik sekitar 10 cm dari hari sebelumnya. Salah satu yang terendam air lantaran penambahan ketinggian air itu adalah rumah milik Alimin. Meski sudah memasang penghalang dari kayu, air tetap tidak bisa dibendung. Alhasil, seluruh ruangan di rumahnya penuh dengan air.

Alimin menceritak­an, air mulai masuk ke rumah Jumat malam. ’’Karena hujannya lama, air masuk ke dalam rumah,’’ jelasnya.

Beruntung, ketika air mulai masuk, Alimin masih terjaga. Bergegas, dia bersama keluargany­a mengemasi perabot rumah seperti meja dan kursi. Meski sudah berusaha dengan cepat, ada satu perabot yang tertinggal

Yakni, sofa di halaman depan rumah. Bagian bawah sofa itu pun basah kuyup terendam air. ’’Lupa tidak dinaikkan,’’ keluh pria 42 tahun tersebut.

Kondisi rumah Maidah, tetangga Alimin, lebih mengenaska­n. Sejak lima hari lalu, air seakan enggan beranjak meninggalk­an rumahnya. Di halaman rumah, ketinggian air masih berkisar 30 cm. Saking tingginya genangan, tampak ikanikan kecil berenang bebas di sekitar halaman rumahnya.

Saat ditemui kemarin, Maidah sedang duduk di depan rumah sembari membersihk­an sendok. Sendok yang sudah dilap diletakkan ke dalam wadah plastik. Setelah itu, nenek 70 tahun tersebut masuk ke dalam rumahnya. Siang hari itu, aktivitasn­ya dihabiskan dengan menonton televisi.

Di dalam rumah, udara terasa sangat lembap. Maklum, rumah itu sudah lama tergenang. Banjir yang datang kali kedua itu mulai membawa dampak bagi Maidah. ’’Kaki saya sudah rangen (kena kutu air),’’ katanya.

Meski rumahnya terendam air, Maidah enggan mengungsi. ’’Kalau ditinggal, siapa yang menjaga rumah,’’ ucap warga RT 2, RW 4, Dusun Kupang Kidul, itu.

Di Dusun Penumpaan, Desa Semambung, ketinggian air berkisar 30 cm. Tepatnya di gang masjid RT 1. Jalan kampung terendam air. Saking lamanya terendam, jalan menjadi berlumut dan sangat licin.

Genangan air juga masuk ke dalam rumah warga. Salah satunya rumah Rupi. Dia menuturkan, banjir sempat surut sehari sebelumnya. Namun, hanya berselang beberapa jam, hujan lebat kembali turun. Air pun kembali masuk ke dalam rumah. Baru dipel, sekarang air sudah masuk lagi,’’ ucapnya.

Rupi mengatakan, warga yang rumahnya terendam kini memilih bertahan di dalam rumah. Sebab, posko banjir yang sempat ada di balai dusun sudah dibubarkan. ’’Ya jaga rumah. Kalau ditinggal, saya khawatir,’’ tuturnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo Sigit Setyawan menyatakan, lima pompa air sudah difungsika­n lagi. Pompa air tersebut menyedot air di dam Golondoro. Dia menargetka­n secepatnya banjir surut.

Salah satu yang menjadi penyebab banjir kembali menyapa Jabon adalah belum adanya perbaikan dam Golondoro. Sejak jebol awal tahun lalu, pintu dam itu hanya ditutup dengan balok kayu. Nah, seminggu yang lalu, ketika hujan lebat, pintu air dalam posisi terbuka karena balok kayu dibuka petugas. ’’Akhirnya air mengalir deras,’’ jelasnya.

Pihaknya berencana memperbaik­i pintu air Golondoro. Pengerjaan­nya menunggu cuaca membaik. (aph/c17/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia