Selfie, Tiga Bocah Disambar Kereta
Dua Tewas, Satu Luka Parah
CIREBON – Petaka Minggu siang ( 26/ 2) merenggut keceriaan lima bocah siswi SDN 1 Ka rang asem, Kecamatan Ka rang sem bung. Dua anak ke hilangan nyawa dan satu anak lainnya mengalami patah tulang. Mereka tertabrak kereta ba rang saat bermain di se kitar rel kereta api.
Kedua bocah yang tewas mengenaskan itu adalah Lilik, 12, dan Dede, 12. Kondisi mereka sangat mengenaskan ketika ditemukan. Korban pertama baru ditemukan di saluran irigasi yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi kejadian, sedangkan korban kedua yang jasadnya juga sudah tak utuh ditemukan di samping rel KA.
Sementara itu, Alia, 13, mengalami patah tulang di tangan kiri karena terembus angin KA. Gadis cilik itu semula dilarikan ke RSUD Waled, namun diambil keluarga, lalu dibawa ke pengobatan alternatif patah tulang.
Berdasar data yang berhasil dihimpun Radar Cirebon ( Jawa Pos Group), saat kejadian itu, sejatinya ada lima bocah yang bermain di sekitar rel. Untung, dua bocah yang lain selamat. Posisi mereka agak jauh dari rel. Kendati demikian, mereka mengalami trauma berat karena menyaksikan teman-temannya terenggut maut.
Saat kejadian, para korban sedang bermain di sekitar rel KA di Km 239+3 antara Stasiun Sindaglaut– Ciledug. Layaknya bocah-bocah masa kini yang akrab dengan Android, mereka juga tak mengenal tempat saat memanfaatkan gadget. Mereka asyik bermain sambil berswafoto.
Nah, saking asyiknya selfie, mereka diduga tidak tahu ada kereta barang KA BH 881 yang melaju dari arah Arjawinangun menuju ke Solo. Petaka pun tak terhindarkan. Wusss... Lilik dan Dede yang berada paling dekat dengan rel KA langsung tersambar. Demikian pula Alia.
Kepala Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Krisbiyantoro saat dihubungi membenarkan adanya pe- ristiwa tersebut. Dia menyatakan, setelah ada informasi dari masinis kereta barang, jajaran PAM KAI langsung mendatangi TKP.
’’Dua anak meninggal, satu luka parah, dan dua lainnya selamat tanpa mengalami luka,’’ ungkapnya. Korban meninggal kemudian dilarikan ke kamar mayat RSUD Gunung Jati Cirebon.
Krisbiyantoro mengingatkan agar masyarakat selalu waspada dan berhati-hati saat berada di sekitar rel kereta api untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. ’’Kepada keluarga korban, kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya,’’ ujarnya. (dri/c23/ami)
Dua anak meninggal, satu luka parah, dan dua lainnya selamat tanpa mengalami luka.” Krisbiyantoro, Kepala Humas PT KAI Daop 3 Cirebon