Laporan di Pemda Paling Marak
JAKARTA – Aparat pemerintah daerah (pemda) mendominasi laporan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli). Catatan itu diperoleh dari evaluasi Satgas Saber Pungli pekan lalu. Meski bukan pungli dalam jumlah besar, catatan tersebut menjadi peringatan bagi pemerintah untuk segera bergerak. Tujuannya, budaya pungli hilang dari aparat pemda sehingga masyarakat mendapat layanan terbaik.
Menurut Komisioner Ombudsman Alamsyah Saragih, pelayanan masyarakat memang patut menjadi perhatian. Sebab, celah pungli masih terbuka. Alamsyah tidak kaget evaluasi menyimpulkan aparat pemda sebagai objek paling sering dilaporkan. ”Pelayanan pemda masih sangat buruk,” ungkapnya kepada Jawa Pos kemarin (26/2).
Di samping budaya, banyak faktor yang membuka peluang pungli oleh aparat pemda. Di antaranya, pencegahan dan pengawasan yang masih lemah. ”Tidak ada keinginan untuk memperbaiki diri,” ungkapnya. Kondisi itu membuat budaya pungli sulit hilang. Mulai tataran bawah dengan pungli skala kecil sampai level atas dengan skala besar. Alhasil, budaya tersebut menempel.
Satgas Saber Pungli yang bergerak di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dianggap sudah mampu memberikan terapi kejut terhadap pelaku pungli. Namun, tidak lantas pencegahan dan pengawasan berjalan baik. Buktinya, masih banyak terjadi pungli. ”Sepanjang pengawasan internal (di pemda) melempem, pungli tidak akan hilang,” kata Alamsyah. Apalagi, kinerja inspektorat sebagai pengawas internal penyelenggara pemda tidak mampu unjuk gigi. ”Kurang gereget,” ujarnya. ( syn/c17/oki)