Skuad Terancam Bangun Ulang
RESEP sukses Atalanta bersaing di zona Eropa Serie A musim ini memang terdengar klise. Yakni, formulasi dari pemain akademi, talenta terpinggirkan, serta pelatih yang jago memotivasi. Plus didukung skema yang lagi hit musim ini ( back three). Atalanta bisa mengusung skema 3-5-2, 3-4-3, atau 3-4-2-1.
Atalanta memang klub dengan label pengembangan bibit-bibit muda terbaik di Italia, bahkan Eropa. Pada periode 1990-an, talenta seperti Christian Vieri, Maurizio Ganz, maupun Filippo Inzaghi adalah jebolan akademi klub yang berdiri pada 8 Oktober 1907 tersebut.
Seolah tak pernah berhenti mencetak bakat-bakat terbaik, musim ini jebolan tim Atalanta Primavera sukses saat dipromosikan ke tim utama. Di antaranya, Mattia Caldara (22 tahun) dan Andrea Conti (22 tahun). Duo gelandang Roberto Gagliardini (22 tahun) dan Alberto Grassi (21 tahun) bahkan masing-masing sudah dicomot Inter Milan dan Napoli pada bursa Januari lalu.
Talenta itu dipadu dengan talenta ’’ buangan’’ seperti Andrea Petagna (eks AC Milan, 21 tahun) dan Leonardo Spinazzola (pinjaman dari Juventus, 23 tahun). Juga ada Franck Kessie (20 tahun).
Sayang, performa impresif mereka membuat Atalanta terancam membangun ulang skuad seandainya lolos ke Eropa musim depan. Caldara, misalnya, sudah dibeli Juventus dengan mahar EUR 15 juta (Rp 211,17 miliar) pada Januari lalu. Hanya, dia masih diizinkan menempa diri di Atalanta hingga musim panas 2018.
La Gazzetta dello Sport juga menyebutkan bahwa Kessie bisa lepas akhir musim ini. Pemandu bakat dari Manchester United, Chelsea, Manchester City, hingga Paris Saint-Germain tak pernah absen memonitor gelandang Pantai Gading berpostur 183 sentimeter tersebut.
Di sisi lain, Petagna memperoleh hadiah atas moncernya performa bersama timnya musim ini. Yakni, panggilan dari allenatore timnas Italia Giampiero Ventura dalam agenda kualifikasi Piala Dunia 2018 pada Maret mendatang. ( dra/c23/dns)