Hanya Stop Latihan pada Minggu
Lucy Widya Fathir punya kapasitas yang lengkap. Pernah menjadi atlet lari 400 meter plus memiliki kemampuan sport science.
SEHARI-HARI Lucy adalah dosen luar biasa Prodi S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Sebagai total body weigth
resistance exercise (TRX) coach dan instruktur kebugaran, Lucy wajib berolahraga dan menjaga gaya hidup sehat. Sibuk melatih para
runner yang akan berpartisipasi dalam berbagai event tak membuat Lucy mengabaikan olahraga.
Setiap hari dia tak pernah absen berlari minimal 5 kilometer. Selain itu, dia melakukan interval training selama 60–95 menit. ’’Untuk menjaga kondisi agar tetap bugar karena kegiatan saya padat,’’ ucapnya saat ditemui di Sport Science Fitness Centre Unesa pada Jumat pagi (24/2).
Saat ini runner yang ditangani Lucy mencapai 180 orang. Menurut Lucy, bila tak pandai menjaga kondisi atau sakit, pekerjaannya akan berantakan. Ketika masih duduk di bangku kuliah, istri Parama Kustrapsila tersebut memang aktif menjadi instruktur di pusat kebugaran di Surabaya.
Setelah menuntaskan kuliah pascasarjana di Unesa, Lucy mengembangkan karirnya di dunia kepelatihan olahraga. Perempuan yang hobi bersepeda itu senang dengan antusiasme masyarakat yang kini mulai gemar berolahraga, khususnya running. Namun, Lucy sedikit menyayangkan para runner yang memaksakan diri mengikuti event jarak jauh (maraton). Padahal, kenyataannya, kondisi tubuh mereka belum memungkinkan. ’’Efeknya sangat berbahaya. Bila kurang persiapan, bisa terkena
iliotibial band syndrome (ITBS) dan anterior cruciate ligament (ACL). Paling parah, runner tersebut tidak bisa berlari lagi,’’ kata perempuan 25 tahun itu. ’’Saya lebih menekankan func
tional training dengan body weight- nya sendiri,’’ tambah mantan penyiar di program acara Cycling Century TVRI Surabaya tersebut. Tak hanya bermodal pengamatan semata, Lucy juga ahli dalam mengetahui selukbeluk olahraga.
Menurut Lucy, maraton idealnya harus dipersiapkan H-1 tahun. Sementara itu, bila ingin mengikuti half-marathon, runner setidaknya intens berlatih selama 6 bulan. ’’Sebab, proses adaptasi kondisi tubuh perlu waktu tiga bulan,’’ ucap perempuan kelahiran 6 Maret 1991 tersebut. (nes/rpd/c16/tom)