Jawa Pos

BANDIT TAK AKAN LELUASA

Para pelaku kejahatan jalanan tidak akan leluasa beraksi. Sejak 3 Februari lalu, Satreskrim Polrestabe­s Surabaya punya tim khusus untuk menekan angka kejahatan 3C (curat, curas, dan curanmor). Namanya tim antibandit.

-

SABTU malam (25/2) menjelang pergantian hari. Geliat aktivitas malam di metropolis belum sepenuhnya habis. Sejumlah jalan masih terlihat ramai. Banyak anak muda yang bergerombo­l. Memarkir motornya berjajar di pinggir jalan.

Keramaian semacam itu menjadi perhatian polisi. Terlebih pada malam Minggu. Potensi terjadinya tindak kejahatan selalu terbuka.

Sejak pukul 21.00, tim antibandit bersiaga di Mapolresta­bes Surabaya. Mereka akan berpatroli dengan sepeda motor trail. Ada sepuluh motor yang disiapkan. Masingmasi­ng ditunggang­i dua orang. ”Patroli skala besar ini merupakan langkah pencegahan. Ini salah satu strategi untuk mengidenti­fikasi pelaku kejahatan,” terang Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Shinto Silitonga.

Selain dituntut untuk mengungkap kejahatan, tim antibandit juga harus bisa menangkal. Mereka harus punya insting untuk mengetahui mana pelaku kejahatan dan mana yang bukan. Misalnya, dengan memantau setiap motor yang lewat. ”Kalau ada motor yang nopolnya tidak lengkap, bisa langsung dihadang. Minimal kami tanya kelengkapa­n surat-suratnya,” kata alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1999 tersebut.

Polisi juga bisa mengamati ciri fisik pelaku kejahatan. Biasanya, pelaku kerap berkelilin­g terlebih dahulu sebelum beraksi. Nah, tim antibandit bisa mengikutin­ya. Ketika ada gerak-gerik yang mencurigak­an, tim langsung menghentik­annya.

Itulah yang terlihat Sabtu malam lalu. Begitu selesai apel, para personel meluncur ke titik-titik rawan. Sasaran pertama adalah kawasan Kenjeran. Jalan yang lurus dan lebar adalah salah satu tempat yang kerap dijadikan sasaran pelaku jambret.

Benar saja, saat tim melintas di perempatan besar, terlihat ada keributan. Ternyata, ada dua pelaku jambret yang dihajar massa di Jalan Tuwuwo. Keduanya masih belia. Pelaku diamankan Unit Reskrim Polsek Simokerto. ”Jadi, tim antibandit akan berkoordin­asi dengan polsek-polsek. Mereka akan membaur berdasar rayonrayon yang sudah terbentuk,” jelas polisi asal Medan tersebut.

Tim antibandit sempat menanyakan modus yang digunakan pelaku. Keduanya mengaku hanya melihat kesempatan. Jadi, saat ada perempuan yang mencangklo­ng tas, mereka langsung merampas.

Dari Jalan Tuwuwo, tim antibandit bergerak menuju ke sekitar SMA kompleks di Jalan Kusuma Bangsa. Biasanya, jalan itu dipakai untuk trek-trekan. Polisi mengincar para penonton yang biasanya membawa senjata tajam. Namun, saat tiba di sana, balapan tersebut tidak ada.

Tim lalu berkelilin­g lagi. Persis di traffic light dekat SMAN 5, terdapat sejumlah anak muda yang baru pulang menonton konser di Delta Plaza Surabaya. Polisi pun melakukan penggeleda­han. ”Kami khawatir mereka bawa kunci-kunci seperti kunci leter T, leter L, dan Y yang biasa dipakai untuk mencuri motor,” ucapnya.

Selama proses penggeleda­han, dua personel tim antibandit mengatur kendaraan agar terus jalan. Mereka juga mengawasi motor-motor protolan.

Setelah itu, polisi menuju ke kawasan Undaan. Jalan tersebut menjadi salah satu lokasi rawan jambret. ”Nanti ada empat orang yang mengawasi jalan ini 24 jam. Saya ingatkan para pelaku agar tidak macam-macam,” tegas polisi dengan dua melati di pundak tersebut. (did/c6/fal)

 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? RAZIA: Tim Antibandit Satreskrim Polrestabe­s Surabaya menggeleda­h sekelompok remaja Sabtu malam (25/2). Langkah itu dilakukan sebagai upaya mencegah tindak kejahatan.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS RAZIA: Tim Antibandit Satreskrim Polrestabe­s Surabaya menggeleda­h sekelompok remaja Sabtu malam (25/2). Langkah itu dilakukan sebagai upaya mencegah tindak kejahatan.
 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? SIAGA: AKBP Shinto Silitonga bersama tim antibandit sebelum berangkat patroli.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS SIAGA: AKBP Shinto Silitonga bersama tim antibandit sebelum berangkat patroli.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia