Jawa Pos

Saling Tukar Data dari Informan

-

SELAIN berpatroli, tim antibandit mencari para penyambung lidah yang bisa memberikan informasi. Istilah kepolisian­nya adalah cepu. Ya, untuk mencari pelaku kejahatan, polisi memang perlu memiliki jaringan informan yang luas.

Salah satu yang didekati adalah para tukang parkir. Mereka bisa menjadi sumber informasi karena biasanya tahu banyak soal ciri-ciri pelaku yang telah beraksi. ”Membina jaringan informasi adalah salah satu keterampil­an dasar yang harus mereka punya,” tegas Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Shinto Silitonga. Shinto melanjutka­n, kunci keberhasil­an seorang reserse adalah mempunyai cepu sebanyak-banyaknya. Semakin lama menjadi reserse, seharusnya mereka punya informan yang banyak. Informan itu bisa siapa saja. Tapi, yang paling mudah didekati adalah mereka yang biasa hidup di jalanan. Salah satunya tukang parkir. Dengan banyak informan, data yang terkumpul juga akan banyak. Nanti anggota tim antibandit saling menukar data-data tersebut. ”Semua harus bersatu. Musuh kami adalah penjahat-penjahat itu. Jadi, kalau ada yang punya data, pasti akan di-share ke yang lainnya,” ungkap mantan Kasatreskr­im Polresta Tangerang tersebut.

Sejauh ini, pengumpula­n informasi dari tukang-tukang parkir itu memang cukup efektif. Polisi bisa lebih cepat menangkap pelaku yang bersembuny­i. ”Sampai 21 Februari lalu, kami sudah membekuk 24 tersangka. Ada beberapa yang kami dapat dari jaringan informasi yang sudah kami bangun selama ini,” papar Shinto. (did/c6/fal)

 ?? AHMAD KHUSAINI / JAWA POS ?? AYO TURUN: Sejumlah pemuda yang baru pulang menonton konser juga diperiksa tim antibandit.
AHMAD KHUSAINI / JAWA POS AYO TURUN: Sejumlah pemuda yang baru pulang menonton konser juga diperiksa tim antibandit.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia