Portal Jalan Pantura Dibongkar
Tiga Kali Dipasang, Tiga Kali Dirusak
GRESIK – Berani benar pelakunya. Ketika ruas jalan Manyar–Bungah belum tuntas diperbaiki, portal pembatas kendaraan berat dibongkar orang tak dikenal. Padahal, pemasangan portal itu bertujuan mencegah kerusakan yang lebih parah di jalan tersebut. Bupati Sambari Halim Radianto angkat tangan.
Perusakan portal di jalan pantura ruas Manyar–Bungah sudah terjadi tiga kali. Hingga kini, pelakunya belum diketahui. Kondisi jalan pun cepat turun begitu kendaraan berat bebas lewat lagi. Padahal, jalan itu masih diuruk.
Portal yang dipasang Pemkab Gresik tersebut didapati sudah roboh. Tepatnya di Jalan Raya Banyutami, Kecamatan Manyar. Diduga, portal itu sengaja dirusak. Dua portal di Jalan Raya Bungah dan Sembayat juga dirobohkan.
Atas inisiatif bupati, tiga portal tersebut dipasang pada Januari 2017. Waktu itu, kondisi ruas jalan Manyar–Bungah dan Sembayat rusak parah. Warga sekitar menyebut jalan rusak tersebut sebagai wisata Jeglongan Sewu.
Imbas tak adanya pembatas kendaraan besar pun terasa. Kondisi jalur pantura yang masih diperbaiki memburuk. Bahkan, beberapa ruas mulai ambles. Portal dipasang dengan jarak 2,3 meter. Diharapkan, kendaraan dengan ukuran lebih dari itu tak bisa melintas. Jadi, jalan tidak gampang rusak. Kalau jalan rusak, masyarakat berteriak-teriak memprotes Pemkab Gresik.
Hanya, kebijakan tersebut memicu pro-kontra. Sebab, Pemprov Jatim dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII cenderung menolak karena kendaraan barang terganggu. Pemkab diminta membongkarnya. Alasan lainnya, ma- najemen rekayasa lalu lintas di jalur pantura merupakan wewenang pemerintah pusat.
Bupati Sambari menyatakan tak bisa berbuat banyak. Upaya pemkab membatasi kendaraan besar di jalur itu sudah maksimal. ”Selanjut- nya, kami serahkan pada balai besar (BBPJN VIII, Red) sebagai pengelola jalan,” katanya kemarin (26/2).
Dia mengakui, jalur pantura bukan kewenangan pemkab. Demi meminimalkan kerusakan, pemkab tetap memasang portal tersebut. Namun, karena portal rusak setiap kali dipasang, dia tidak bisa berbuat banyak. Sebagian jalan sudah ambles.
Debu-debu beterbangan layaknya di padang pasir. Polusi kian tinggi. Pengendara harus membawa masker jika tak ingin terkena polusi. Aksi sebar masker di jalur pantura pun dilakukan silih berganti. Komunitas Bolodewo membagikan ratusan masker untuk pengendara motor kemarin. ”Kami berharap ada solusi agar polusi di jalur pantura bisa segera diatasi,” tutur Mendo, koordinator aksi. (ris/c18/roz)