Jawa Pos

Hujan Bom, 2.500 Warga Mosul Mengungsi

-

NINEVEH – Mosul membara. Sabtu (25/2) pasukan Iraq menggempur militan Islamic State (IS) alias ISIS untuk mengambil alih sisi barat kota tersebut. Penduduk menyebut di Distrik Josaq dan Al-Tayaran yang menjadi arena peperangan antara tentara pemerintah dan ISIS, bom berjatuhan dari langit seperti hujan. Sekitar 2.500 warga sipil akhirnya melarikan diri dari wilayah yang dikuasai ISIS sejak Juni 2014 itu.

Serangan besar-besaran itu membuahkan hasil. ISIS kian terdesak. Kemarin (27/2) pasukan Iraq akhirnya berhasil merebut dua distrik tersebut. Media lokal Alsumaria News juga menyatakan bahwa emir ISIS di distrik Dawasah tewas dalam baku tembak. Sebagian besar distrik itu telah diambil alih pasukan militer Iraq pada Minggu (26/2).

”Sebanyak 120 anggota pasukan ISIS terbunuh dalam serangan ini dan mereka kini berada 250 meter dari Dawasah,” ujar Kepala Polisi Federal Iraq Shaker Jawdat. Kamis (23/2) pasukan gabungan yang diterjunka­n juga berhasil menguasai bandara di Mosul. Bandara tersebut akan digunakan sebagai fasilitas pendukung. Di beberapa distrik medannya cukup sulit sehingga tank-tank tempur tidak bisa masuk.

Posisi pasukan Iraq saat ini berada kurang dari 3 kilometer dari masjid yang dipakai pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi untuk mendeklara­sikan berdirinya kelompok militan tersebut pada awal 2014. Mosul merupakan basis terbesar ISIS di Iraq. Mereka menguasai sebagian besar sisi barat Mosul. Kehilangan kota tersebut menjadi pukulan telak bagi ISIS. Sebab, impian mereka untuk membangun negara sendiri bakal sirna. Karena itulah, ISIS juga memberikan perlawanan maksimal. Mereka menyerang dengan bom dan mengerahka­n penembak jitu.

Komandan senior pasukan Iraq Letnan Jendral Abdelwahab al-Saadi mengungkap­kan, kini pasukan respons cepat yang ditugaskan melakukan penyerbuan berada Distrik Wadi Hajr dan Mamoun. ”Operasi pembersiha­n sedang ber- langsung dan pasukan kami telah memasuki dua area itu,” ujarnya.

Sementara itu, kantor berita Reuters menemukan tumpukan surat dari remajarema­ja yang menjadi pelaku bom bunuh diri ISIS selama lebih dari dua tahun belakangan ini. Surat-surat tersebut ditemukan di kamp pelatihan ISIS di Kota Erbil di timur Mosul yang sudah mereka tinggalkan. Sejatinya, surat itu ditujukan untuk keluarga yang mereka tinggalkan.

”Keluargaku tercinta, tolong maafkan saya. Jangan bersedih, jangan memakai baju hitam (untuk berkabung). Saya meminta menikah dan kalian tidak menikahkan saya. Jadi, demi Allah, aku akan menikah dengan 72 perawan di surga,” tulis Alaa Abd al-Akeedi di dalam suratnya. Remaja belasan tahun itu menjadi pelaku bom bunuh diri tahun lalu. ISIS juga meninggalk­an buku daftar anggota mereka. Buku tersebut berisi data diri mendetail atas 50 orang yang mereka rekrut. Mayoritas berusia belasan dan 20-an tahun. (Reuters/AFP/BBC/sha/c6/any)

 ?? ZOHRA BENSEMRA/REUTERS ?? AKIBAT PERANG: Warga Mosul dengan panik menghubung­i keluargany­a ketika penduduk di permukiman­nya diminta mengungsi.
ZOHRA BENSEMRA/REUTERS AKIBAT PERANG: Warga Mosul dengan panik menghubung­i keluargany­a ketika penduduk di permukiman­nya diminta mengungsi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia