Jawa Pos

IBRA SANG RAJA MIDAS

-

ISTRI mana yang tidak galau bila suaminya jadi bahan gunjingan? Itulah yang dirasakan Rebekah Nicholson atau yang kerap disapa Becky Vardy. Dalam sepekan terakhir ini, telinganya panas mendengar kabar yang menyebutka­n bahwa suaminya, Jamie Vardy, adalah sosok di balik pemecatan Claudio Ranieri.

Karena itu, sehari pasca dipecatnya Ranieri dari Leicester City (25/2), perempuan yang sudah memberikan dua anak bagi Vardy tersebut berupaya membenteng­i suaminya. Lewat akun Instagram- nya @beckyvardy, dia mem- posting sebuah gambar yang bertulisan: ”Rumor dibuat pembenci, disebarlua­skan orang bodoh, dan diakui orang idiot’’.

Perempuan yang dinikahi Vardy pada 25 Mei 2016 itu kembali menegaskan pada caption di bawah gambar postingan- nya tersebut. ”Jangan mudah memercayai apa yang sudah kamu baca. Dan tolong, jangan menjadi orang idiot,” tulis Becky.

Selain Vardy, ada Riyad Mahrez, Kasper Schmeichel, dan Marc Albrighton. Nah, layak ditunggu istri atau kekasih pemain mana lagi yang bakal bersuara di medsos seperti Becky. (ren/c18/ham)

LONDON – Tidak ada istilah usia emas dalam kamus Zlatan Ibrahimovi­c. Selama dia berkarir sebagai pemain sepak bola, itulah usia emasnya. Bahkan, ketika usianya mencapai 35 tahun, dia terus membuat para bek lawan garuk-garuk kepala karena tidak tahu cara menghentik­annya.

Itulah yang terjadi ketika Ibra membantu Manchester United merebut trofi Piala Liga (EFL Cup) dengan menga lah kan Southampto­n 3-2 di Wembley kemarin dini hari WIB. Striker asal Swedia itu menjadi tokoh utama dengan dua golnya dan merasakan trofi kedua sejak bergabung ke United tujuh bulan lalu.

Ya, sebelumnya, dia membawa United memenangi Community Shield pada awal musim. Ibra layaknya Raja Midas. Setiap klub yang dibela nyaris selalu menghasilk­an gelar. Total sudah ada 32 trofi. Itu lebih banyak ketimbang koleksi trofi klub seperti Chelsea, Manchester City, apalagi hanya Tottenham Hotspur.

Bermain di Wembley, Ibra membawa fans United sedunia berteriak senang kala sepakan bebasnya menjebol gawang Fraser Forster pada menit ke19. Jesse Lingard membuat United unggul 2-0 pada menit ke-38. Lalu, dua gol striker Southampto­n Manolo Gabbiadini di menit ke-46 dan 48 membuat skor imbang 2-2.

Nah, dalam situasi itu, sekali lagi Ibra menunjukka­n jati dirinya sebagai pemain bermental juara. Pada menit ke-87, umpan silang Ander Herrera diselesaik­an Ibra dengan tandukan. ’’Itulah alasan dia (Ibra, Red) datang ke sini. Dia datang untuk jadi pembeda,’’ kata Paul Pogba, gelandang United, kepada

Sebelumnya, saat Community Shield pada Agustus lalu, dia juga penentunya. Kala itu, juga di Wembley,, gol penentunya pada menit ke-8383 mengantark­anan United menangng 2-1 atas tim juaraara Premier Leaguegue Leicester City (7/8). Musim belum m berakhir. Wayne Rooney dkk pun masihih mempunyai dua kansns main di lagaa final.

Masih ada peluang uang di Piala FA dan Europa pa League. Meski, eski, jalan ke dua final itu tidak mudah. Di Piala FA, United sudah dinanti Chelsea pada babak perempat final (14/3). Di 16 besar Europa League, United harus melewati FC Rostov terlebih dulu. pertama berlangsun­g pada 10 Maret dan kedua 17 Maret.

Mampukah Ibra? ’’Itulah alasan saya datang ke sini. Saya datang untuk menang. Begitu saya menang, saya terpacu memenangin­ya lebih banyak lagi, lebih dari kepuasan yang saya dapat,’’ ujar pencetak gol terbanyak Piala Liga dengan empat gol dari lima kali bermain itu.

Selama laga kemarin, Ibra menjadi pemain dengan efektivita­s terbaik, 60 persen. Dia membuat 5 kali percobaan, 3 tepat sasaran, dan 2 berakhir dengan gol. Dua gol yang dicetak pun berasal dari kecerdikan­nya. Gol pertama terjadi berkat kecerdikan Ibra membidik sisi kanan atas gawang Fraser Forster.

Gol kedua lahir setelah dia cerdik memanfaatk­an celah di antara tiga bek Soton, Maya Yoshida, Jack Stephens, dan Ryan Bertrand. Sebelum Ibra memecah kebuntuan, dalam 39 menit setelah Soton menyamakan kedudukan, United nyaris frustrasi. Tujuh kali membidik gawang Soton, tidak ada satu pun yang sukses.

Ke suksesan Ibrahimovi­c tersebut seakan menjadi kesuksesan periode keduanya dengan Jose Mourinho. Itu mengingatk­an keberhasil­an keduanya membawa Inter Milan meraih dua trofi pada musim 2008– 2009. Satu trofi Piala Super Italia dan satu lainnya Serie A musim 2008–2009.

Bagi Mourinho, itu adalah trofi Piala Liga keempatnya sepanjang melatih klub Inggris. Tiga trofi sebelumnya didapat bersama Chelsea pada 2004–2005, 2006– 2007, dan 2014– 2015. Mourinho pun sejajar dengan Sir Alex Ferguson dan Brian Clough yang juara empat kali di Piala Liga.

Satu hal yang dikatakan Mourinho tentang Ibra, dirinya masih membutuhka­n Ibra bukan hanya musim ini. Namun sepan jang tiga musim durasi kontraknya di Old Trafford. Karena itu, dia berharap Ibra menyetujui perpanjang­an kontrak semusim lagi yang sudah disodorkan petinggi United. (ren/c19/ham)

 ??  ?? ESPN. leg Leg scudetto
ESPN. leg Leg scudetto
 ?? DAILY MAIL ??
DAILY MAIL
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia