Tetap Tegas di Lapangan, Kalem di Luar Lapangan
GAYA bicaranya selalu meledak-ledak. Komentar-komentarnya juga kerap memanaskan telinga lawan. Tak heran, Iwan Setiawan pernah dijuluki Jose Mourinho- nya Indonesia. Sebab, cara Iwan melakukan
sangat mirip dengan kebiasaan pelatih Manchester United tersebut.
Ya, Iwan memang memberikan warna baru di belantika sepak bola nasional. Jika mayoritas pelatih tim di Indonesia hanya memberikan pernyataan nor matif sebelum dan sesudah pertandingan, Iwan justru se baliknya. Komentarnya selalu pedas.
Namun, itu adalah masa lalu. Iwan sudah memberikan garansi dirinya tidak akan lagi mengeluarkan komentar-komentar pedas. ’’Masa lalu adalah pelajaran. Apalagi, saya saat ini bersama salah satu tim terbesar di Indonesia,’’ ucapnya.
Iwan mengakui, salah satu alasan dirinya berubah adalah Persebaya Surabaya. Menurut Iwan, menjadi pelatih Persebaya, otomatis dia akan menjadi sorotan media. Apalagi, tim berjuluk Green Force tersebut sudah empat tahun absen dari kompetisi resmi.
Iwan juga berterima kasih kepada manajemen Persebaya yang lebih mengutamakan culum vitae dirinya ketimbang rekam jejak komentar pedas di media. Dan, apresiasi itu ingin dibayar lunas dengan hasil maksimal di Liga 2 tahun ini.
’’Pengendalian diri untuk tidak asal komentar jadi tugas saya sekarang. Saya juga memiliki pekerjaan untuk menyaring pertanyaan wartawan yang sedikit menjurus dan merespons sewajarnya,’’ ujar pria asal Medan itu.
Pelatih yang pernah menangani Pusamania Borneo FC (PBFC) dan Persija Jakarta itu mengakui, komentar-komentarnya yang sempat memanaskan atmosfer sepak bola nasional adalah sebuah kecerobohan. ’’Meski yang saya ucapkan itu adalah fakta,’’ ujarnya.
Iwan menyadari tidak semua fakta harus diungkapkan kepada publik. Sebab, selalu ada kemungkinan salah persepsi. Di samping itu, Iwan memikirkan efek samping bila masih sering blak- blakan. ’’Saya harus ber ubah menjadi Iwan yang baru. Tetap tegas dalam memimpin la tihan, tetapi kalem di luar lapangan,’’ ucapnya. (io/c17/bas)