Jawa Pos

Wani Tertib

-

JALAN raya bukan hanya milik satu dua orang. Bukan juga milik kelompok tertentu. Namun, jalan raya difungsika­n untuk semua orang. Karena itu, semua pengguna jalan wajib saling menghormat­i. Wajib menaati aturan lalu lintas.

Hal itu juga berlaku bagi Bonek. Ketika di jalan, baik saat berangkat ke stadion maupun ketika pulang, suporter setia Persebaya Surabaya tersebut memiliki kewajiban yang sama dengan pengguna jalan lainnya. Misalnya, berkendara sesuai dengan lajur, tidak menerobos lampu merah, dan menggunaka­n helm bagi yang mengendara­i sepeda motor.

’’Kembalinya Persebaya bisa menjadi momentum teman-teman Bonek untuk berubah ke arah yang lebih baik. Termasuk saat di jalan raya. Hargai pengguna jalan lain,’’ ujar Kapolresta­bes Surabaya Kombespol M. Iqbal.

Sudah menjadi rahasia umum jika stigma negatif begitu lekat dengan Bonek. Tidak terkecuali cap buruk saat mereka di jalan raya. Mereka sering kali ugalugalan saat berkendara. Acap kali sok berkuasa di jalan. Memaksa pengendara lainnya menepi. Entah ntah dengan cara berkendara di i jalur berlawanan, mengibas-ngibaskang­ibaskan bendera atau syal ke pengendara­gendara lain, atau menerobos lampuampu merah.

Banyakyak juga yang nekat berangkata­t ke stadion dengan mengendara­iarai motor tanpa mengenakan helm. Bahkan berbonceng­ann tiga tanpa memakai helm. ’’Kebiasaan saan buruk tersebut sudah seharusnya­usnya ditinggalk­an. Bonek harus tertib di jalan,’’ tegas Dadang Kosasih, salah satu pentolan Bonek.

Dadang percaya Bonek bisa melakukann­ya. Dadang yakin Bonek akan tetap ’’sangar’’ saat berlaku tertib di jalan raya. Bonek juga diyakini tidak akan kehilangan kewibawaan­nya. Sebaliknya, orang lain bakal respek terhadap Bonek. Pengguna jalan lainnya pun akan lebih segan.

Dengan tertib di jalan, Bonek tidak hanya menjaga nama baik suporter. Tetapi juga nama baik Persebaya sekaligus Surabaya. Yang tidak kalah penting, tertib di jalan bisa meminimalk­an risiko kecelakaan.

’’Bonek itu seksi. Selalu disorot. Jika ada satu saja Bonek berulah, yang lain pasti kena imbasnya. Karena itu, sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk berubah, termasuk di jalan,’’ tuturnya.

Dadang berharap Bonek yang sebelumnya masih suka ugalugalan berubah menjadi wani berlaku tertib di jalan raya saat Persebaya nanti kembali berlaga. Baik saat berangkat maupun pulang dari stadion. Mau Persebaya menang, terlebih lagi saat harus menerima kenyataan bertemu dengan kekalahan kesebelasa­n kesayangan.

Untuk perubahan itu, polisi diharapkan bisa membantu. Korp baju cokelat diminta berlaku tegas jika mendapati Bonek yang melanggar aturan lalu lintas. Namun, ketegasan itu juga harus dibarengi pendekatan hati. Dengan kata lain, polisi memandang Bonek bukan sebagai musuh, tetapi mitra yang diangkul dan diberi arahan.

’’Tapi, prinsipnya saya setuju jika polisi menertibka­n Bonek yang melanggar aturan. Dihukum saja arek-arek seng bandel itu ben gak tuman, ben kapok,’’ kata Dadang.

Polrestabe­s Surabaya pun menegaskan siap membantu Bonek. Mereka siap melakukan sosialisas­i secara masif untuk mengedukas­i Bonek agar berani tertib di jalan raya. Sebab, bagi polisi, ketertiban di jalan memberikan banyak manfaat. Tidak sekadar bisa memperbaik­i citra Bonek. Tetapi juga dapat meminimalk­an kemacetan, kecelakaan, dan jatuhnya korban di jalan.

’’Kami yakin Bonek bisa berubah. Kami yakin Bonek bisa tertib di jalan raya,’’ jelas Iqbal. (rid/c15/fim)

 ?? FOTO ANGGER BONDAN/JAWA POS ??
FOTO ANGGER BONDAN/JAWA POS
 ?? GRAFIS: HERLAMBANG • FOTO ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? wani
GRAFIS: HERLAMBANG • FOTO ANGGER BONDAN/JAWA POS wani

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia