Jawa Pos

Gelar Doa Bersama, Siswa Kelas I–V Pulang

-

SIDOARJO – Bendera setengah tiang dipasang di depan SDN Jimbaran Wetan kemarin (27/2). Beberapa warga di sekitar sekolah pun memasang bendera serupa. Tanda duka menyelimut­i lingkungan sekolah tersebut. Suasana sekolah saat itu begitu sunyi. Hanya ada tujuh guru yang tersisa di sekolah tersebut. Itu pun, satu guru sedang mengikuti pelatihan di Malang.

Raut kesedihan pun terpancar jelas di wajah mereka. Seakan tidak percaya bahwa telah terjadi kecelakaan maut yang menimpa rombongan guru SDN Jimbaran Wetan saat pelesir di Tawangmang­u, Karanganya­r, Jawa Tengah, Minggu (26/2). Lesu dan tak bergairah

Saat ini, para siswa mulai mendaftark­an diri dalam SNM PTN. Di SMAN 1 misalnya. Ada 135 siswa di kelas XII yang berhak untuk mendaftar SNM PTN. Enam di antaranya mengajukan bidikmisi. ”Sampai hari ini (kemarin, Red) ada 135 siswa mendaftar, tapi belum finalisasi,” terang Waka Kurikulum SMAN 1 Ari Suprapto.

Demikian juga siswa yang mengajukan bidikmisi. Mereka masih berkonsult­asi dengan Ari tentang jurusan yang cocok. Maulidia Ilfa misalnya. Perempuan yang mengajukan bidikmisi itu sedang berkonsult­asi tentang jurusan. Dia memilih dua program studi. Yakni, pendidikan apoteker sebagai pilihan pertama dan ilmu gizi sebagai pilihan kedua. Keduanya merupakan prodi di Unair. ” Ngerasa minatnya di situ,” katanya.

Siswa yang tinggal di Sawah Pulo, Surabaya Utara, itu menyatakan bahwa untuk mendaftar bidikmisi, dirinya harus melengkapi beberapa berkas. Di antaranya, surat keterangan tidak mampu (SKTM), foto rumah, foto keluarga, rekening listrik serta pajak bumi dan bangunan (PBB), dan lain-lain. ”Minta rekomendas­i dari sekolah, lalu mendaftar sendiri,” ujarnya.

Ari menambahka­n, sekolah sudah memiliki data siswa yang kurang mampu mulai kelas X. Terutama data siswa mitra warga. Untuk kelas XII, jelas dia, ada 14 siswa yang masuk dalam kategori mitra warga. Namun, tidak semua berhasil masuk dalam pemeringka­tan SNM PTN. ”Saat mendaftar, siswa juga harus mengisi rencana di masa depan,” imbuhnya.

Guru bimbingan konseling (BK) SMAN 21 Sri Mulyanings­ih menyatakan, sebelum mendaftar atau memilih jurusan di laman SNM PTN, siswa bidikmisi terlebih dahulu mendaftar di laman bidikmisi. Siswa mengisi beberapa data, lalu mendapat kode akses pendaftara­n (KAP) dan personal identifica­tion number (PIN). ”KAP itu digunakan untuk masuk ke laman SNM PTN,” jelasnya.

Saat mengisi form bidikmisi, siswa mendapat pilihan. Ingin mendaftar melalui jalur SNM PTN, SBM PTN, atau jalur mandiri. Lantaran saat ini momen SNM PTN, siswa memilih jalur SNM PTN. ”Lalu, mendaftar dengan memilih jurusan,” tuturnya. Bu Mul, sapaan Sri Mulyanings­ih, menyebut ada 75 siswa yang mengajukan bidikmisi.

Penerimaan mahasiswa baru melalui jalur bidikmisi juga membuka kesempatan bagi siswa SMK untuk bisa melanjutka­n kuliah secara gratis. Bagi mereka yang bisa mengikuti program SNM PTN, tentu kesempatan tersebut tidak disia-siakan. ”Sudah ada laporan yang mendaftar bidikmisi,” ujar Kepala SMKN 10 Surabaya Dra Hj Anisah.

Para siswa yang mendaftar bidikmisi akan mendapatka­n surat rekomendas­i dari sekolah. Namun, hingga saat ini belum ada surat yang masuk ke meja kepala sekolah. Menurut Anisah, murid-muridnya sedang melengkapi berkas-berkas pendaftara­n.

Tahun lalu beberapa siswa SMKN 10 lolos beasiswa bidikmisi. Jumlahnya sekitar 10 anak. Mereka tersebar di perguruan tinggi negeri maupun swasta di Surabaya. Siswa SMKN 10 rata-rata memilih jurusan kuliah sesuai dengan kompetensi­nya. Atau, sesuai dengan program keahlianny­a di SMK. Di antaranya, kebahasaan, ekonomi, dan bisnis manajemen.

Anisah menyatakan, bagi siswa SMK, bisa mendapatka­n beasiswa bidikmisi sangat meringanka­n beban mereka. Sebab, kebanyakan muridnya berasal dari keluarga kurang mampu. ”Dana pendidikan itu membantu mereka mendapatka­n jenjang ilmu yang lebih tinggi,” tuturnya.

Menurut Anisah, sebagian besar muridnya memilih bekerja setelah lulus SMK. Hanya sebagian kecil yang melanjutka­n studi ke perguruan tinggi. Setelah ujian akhir nasional dan sekolah, biasanya sudah ada perusahaan yang menawari pekerjaan. ”Sehingga langsung tersalur ke perusahaan-perusahaan itu,” imbuhnya. (puj/ant/c6/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia