Pelesir, Sekolah Wajib Undang Dishub
Harus Ada Uji Kelayakan Kendaraan Tidak Boleh Pakai Dana Bantuan Operasional
SIDOARJO – Kecelakaan maut yang menimpa sejumlah guru di SDN Jimbaran Wetan, Wonoayu, mesti menjadi catatan banyak pihak. Terutama bagi sekolahsekolah. Dinas pendidikan dan kebudayaan (dikbud) juga mesti punya kebijakan tegas. Dengan begitu, potensi terjadinya musibah bisa diantisipasi sejak dini.
Kepala Dikbud Sidoarjo Mustain Baladan mengungkapkan, pihaknya ikut prihatin dengan peristiwa yang menimpa guru SDN Jimbaran Wetan dan kepala SDN Jimbaran Kulon. Pihaknya juga ikut menjemput jenazah para korban meninggal. ”Saya bersama jajaran dikbud datang ke rumah duka sekaligus memberikan uang duka dari iuran pribadi kami,” katanya
Mustain menyatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti tentang kegiatan pelesir para guru SDN Jimbaran Wetan. Yang jelas, pihaknya sudah membuat surat edaran (SE) tentang aturan kegiatan di luar sekolah tiga tahun lalu.
Dalam SE, antara lain, disampaikan, ketika melakukan kegiatan di luar kota, sekolah diwajibkan mendatangkan tim dinas perhubungan (dishub) guna melakukan uji kelaikan kendaraan. ”Aturan itu sudah jelas sekali dan saya keluarkan melalui SE resmi ke sekolah-sekolah,” jelasnya.
Selain harus mengantongi uji kelaikan kendaraan, lanjut dia, sekolah yang akan mengadakan kegiatan di luar kota pada jam dinas wajib melapor ke kepala unit pelaksana teknis dinas (UPTD) dikbud cabang kecamatan dan Dikbud Sidoarjo. Namun, jika kegiatan tersebut dilakukan di luar jam dinas, tidak ada kewajiban untuk melaporkan kegiatan secara resmi. ”Meski tidak wajib, biasanya kalau kegiatan sekolah mereka pasti melaporkan. Minimal ke UPTD dikbud kecamatan,” ujarnya.
Syarat yang tidak kalah penting lainnya adalah harus menggunakan uang pribadi. Artinya, tidak menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) reguler maupun bopda. Menurut dia, SE yang telah dibuat tersebut sudah sangat jelas. Kini bergantung sekolah yang mau menaati atau tidak. ”Dalam kasus SDN Jimbaran Wetan ini, kebetulan mereka melakukan kegiatan di luar jam dinas,” kata Mustain.
Kecelakaan maut yang menimpa keluarga besar SDN Jimbaran Wetan tersebut, lanjut dia, tentu akan menjadi pelajaran tersendiri bagi sekolah. Mustain menyatakan, pihaknya mengimbau seluruh sekolah untuk menaati aturan dalam SE ketika akan melakukan kegiatan di luar kota. ”Yang paling wajib dilakukan adalah kelaikan kendaraan itu harus diuji sebelum berangkat,” ujarnya.
Mustain menambahkan, SDN Jimbaran Wetan saat ini memang sangat berduka. Enam belas guru menjadi korban kecelakaan. Meski begitu, tujuh guru yang tersisa saat ini akan dimaksimalkan untuk tetap melangsungkan pembelajaran. Jika memang terjadi kekurangan, pihaknya akan mengambilkan bantuan guru di SDN terdekat di lingkungannya. ”Kebetulan kalau SD kan yang dibutuhkan guru kelas, bukan guru mapel (mata pelajaran),” katanya.
Selain itu, dia akan segera mencari pengganti sementara kepala SDN Jimbaran Wetan dan SDN Jimbaran Kulon. Sebab, dalam satu lembaga pendidikan, posisi kepala sekolah tidak boleh ko- song. Rencananya pelaksana tugas (Plt) itu akan ditunjuk pada hari ini. ”Besok (hari ini, Red) baru kami tentukan. Sekarang masih dicari,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Dikbud Kecamatan Wonoayu Sudirman mengungkapkan, kegiatan luar kota yang dilakukan guru SDN Jimbaran Wetan itu sudah melewati izin secara lisan. Ada dua tujuan kegiatan tersebut. Yakni, lepas kenal kepala sekolah dan perpisahan Pudji Hariono yang akan pensiun sebulan lagi. ”Sudah laporan lisan ke saya. Bahkan, saya sempat diajak. Hanya, jadwalnya tidak cocok. Jadi, saya tidak ikut,” katanya.
Bahkan, pihaknya juga telah mengingatkan pihak sekolah untuk melakukan uji kelaikan ken daraan. Saat itu pemilik ar ma da juga telah menunjukkan buku uji kir. ”Saya sudah ingatkan sebelum berangkat untuk menge- cek uji kelaikan kendaraan. Katanya sudah ada buku uji kir,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Sudirman, pihak nya terus berkoordinasi dengan Dikbud Sidoarjo untuk ke ber lang sungan kegiatan belajar mengajar di sekolah bersangkutan. ”Hari ini (kemarin, Red) sebagian siswa pulang. Besok (hari ini, Red) menunggu instruksi lagi dari dikbud,” tandasnya. (ayu/c10/hud)