Rajin Pesan Salat Tahajud dan Subuh
RUMAH almarhum Suwandi di Desa Wonokasian, Wonoayu, terus kedatangan pelayat kemarin. Baik itu kolega maupun sanak kerabat. Dalam kecelakaan tersebut, Suwandi meninggal bersama anak keduanya, Ica Susilowati. Adapun istrinya, Agustin Indah alias Iin, terluka dan masih mendapat perawatan.
Menurut informasi dari warga sekitar, Iin adalah istri kedua Suwandi
Istri pertama Suwandi meninggal. Dari istri pertama, Suwandi dikaruniai dua putri. Nah, salah satunya adalah Ica yang turut menjadi korban tewas dalam kecelakaan di Tawangmangu tersebut. Anak pertama Suwandi yang bernama Santi tidak ikut berwisata. Kabarnya, Santi sudah berkeluarga dan memiliki satu anak.
Menurut Jafar Sodiq, kakak Suwandi, rombongan rekreasi berangkat pada Sabtu (25/2). Para peserta berkumpul di dekat rumah korban pada pukul 08.00. Keluarga Suwandi yang berangkat rekreasi berjumlah empat orang. Mereka adalah anak, istri, dan adik ipar Suwandi, yaitu Ria Resbara. ”Kami dapat kabar dari polisi pada Minggu pukul 13.00,” katanya. Begitu mendengar kabar duka itu, perwakilan keluarga langsung berangkat ke Jawa Tengah untuk kepentingan penjemputan.
Sementara itu, suasana duka masih menyelimuti rumah Hj Zurroh di Desa Ketimang, Wonoayu. Sejumlah tetangga, sanak saudara, dan kolega terus mengalir memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga almarhumah. ”Bapak Kapolsek (Wonoayu) juga menyampaikan ucapan belasungkawa” kata Pujono, suami korban yang berpangkat Aiptu.
Pujono tampak terpukul dengan musibah tersebut. Dia tentu saja sangat kehilangan istri yang telah memberinya tiga anak. Namun, dia juga tetap bersyukur lantaran anak bungsunya, Virda Putri Andini, yang ikut bersama sang istri selamat. ”Virda awalnya tidak mau ikut, tetapi Jumat pagi tiba-tiba pamitan saya ingin ikut,” ungkapnya.
Bagi Pujono, kepergian istrinya benar- benar membuatnya terpukul. Terlebih, pada awal bulan lalu, dia baru saja menunaikan umrah bersama istri dan ketiga anaknya.
Setelah umrah, istrinya menunjukkan tanda-tanda yang tidak biasa. Zurroh rajin memberikan pesan religi kepada temantemannya melalui kontak handphone. ”Waktu tahajud atau Subuh selalu mengajak. Mungkin itu firasat ya,” ujarnya.
Pujono mengatakan, ada juga kerabatnya yang bercerita ber- mimpi gigi tanggal. Mimpi tersebut terjadi sebelum istrinya mengalami kecelakaan. ”Firasat dari keluarga dekat,” ucapnya.
Bintara polisi yang bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapolsek Wonoayu itu menambahkan, istrinya memang berpamitan ingin mengikuti kegiatan rekreasi sebagai kenang-kenangan perpisahan kepala sekolah lama. ”Jadi, yang diajak itu guru karena perpisahan sekaligus perkenalan kepala sekolah baru,” katanya.
Akibat kejadian tersebut, Pujono khawatir kondisi psikis sang anak yang duduk di bangku kelas V SDN Pilang terganggu. Meskipun, anaknya tidak mengalami luka yang serius. ”Sudah ada kerabat yang menjemput ke sana,” tandasnya. (edi/c6/hud)