Target Realisasi Kawasan Religi
GRESIK – Rencana pemkab merealisasikan kawasan religi di Kabupaten Gresik sudah harga mati. Meski masih terkendala sejumlah problem, megaproyek itu dipastikan tetap diwujudkan.
Pemkab menargetkan program tersebut sudah bisa terlaksana selambatnya pada 2018. Target itu diungkapkan Bupati Sambari Halim Radianto di sela-sela peringatan HUT Ke-43 Pemkab Gresik di halaman kantor pemkab kemarin.
’’Program ini komitmen kami. Semoga bisa terlaksana tahun depan,’’ kata Sambari kemarin.
Bagaimana konsep kawasan religi itu? Sambari menjelaskan, ada empat Islamic center yang dibangun di empat eks pembantu wilayah bupati. Yakni, Kecamatan Cerme, Driyorejo, Sidayu, serta Alun-Alun Gresik. Selain itu, disiapkan revitalisasi kawasan alun-alun.
Keberadaan Islamic center dinilai sangat penting. Selain menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pengembangan budaya, kawasan religi diproyeksikan sebagai salah satu sentra ekonomi.
Upacara peringatan HUT Ke-43 Pemkab Gresik kemarin diikuti seluruh pegawai/pejabat pemkab. Hadir pula jajaran forkopimda. Wabup Moh. Qosim menegaskan, saat ini perkembangan Gresik sudah sangat signifikan. Terutama dalam enam tahun terakhir.
’’Buktinya adalah tuntasnya sejumlah pembangunan monumental seperti Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Gelora Joko Samudro, hingga revitalisasi kawasan Alun-Alun Sidayu,’’ katanya.
Perkembangan fasilitas layanan publik juga sudah signifikan. RSUD Ibnu Sina, Rumah Sakit Bawean, hingga Bandara Harun Thohir sudah terwujud. ’’Karena itu, kami berharap pembangunan ini terus berlanjut,’’ ujarnya. (ris/c5/roz)