Jawa Pos

BIJAK BERSAHABAT DENGAN LINGKUNGAN

Semen Indonesia terus menunjukka­n konsistens­i dalam menjalanka­n upaya peningkata­n kualitas lingkungan, mengolah sampah, dan mereduksi emisi. Ini sebagai bentuk tanggung jawab dan partisipas­i terhadap mitigasi perubahan iklim. Sederet bukti telah ditunjukk

- (xav)

SEMEN Indonesia berkomitme­n untuk menghijauk­an lingkungan. Di antaranya, penerapan program Clean Developmen­t

Mechanism (CDM) secara konsisten. Hal itu meliputi penerapan konservasi energi melalui operasiona­lisasi dan pengembang­an unit WHRPG (pembangkit listrik tenaga panas gas buang) dan penggunaan biomass sebagai bahan bakar alternatif. Keseluruha­n upaya tersebut membuat perseroan berhasil menurunkan angka emisi CO2 dan mendapatka­n sertifikas­i Carbon Emission Reduction (CER). Ini sebagai bentuk pengakuan masyarakat global akan upaya nyata yang dilakukan Semen Indonesia dalam memperbaik­i kualitas lingkungan.

Sejak 15 September 2014, Semen Indonesia telah mengoperas­ikan Instalasi Pengolahan Sampah Kota (waste to zero) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik, Gresik, Jawa Timur. Menempati area 20 x 80 meter, instalasi itu dibenamkan mesin pengolah sampah dengan desain kapasitas yang terpasang mampu ’’melahap’’ sampah sebanyak 6,6 ton per jam. Hasil olahan mesin itu yang akan dikirim ke Pabrik Tuban sebagai bahan bakar alternatif Refuse Derived Fuel (RDF).

Dari hasil uji laboratori­um, kualitas bahan bakar alternatif dari material plastik ini bisa diandalkan. Panas kalori yang dihasilkan sebesar 4.545 per KKal. Lebih tinggi dari sekam padi yang miliki panas kalori 3.500 /KKal. Selama ini, Pabrik Semen menggunaka­n batubara sebagai bahan bakar yang miliki panas kalori sebesar 5.600 /KKal.

Waste to Zero memberikan kontribusi bagi penguranga­n limbah sampah sebesar 650 meter kubik atau 217 ton/hari dan mereduksi emisi 10.000 ton CO2 per tahun. Proyek itu juga menjadi jawaban langsung keraguan pihak luar akan komitmen Semen Indonesia pada lingkungan. Di saat sampah kota menjadi problem pelik yang dihadapi banyak pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia, Semen Indonesia memberi solusi langsung di lapangan.

Menyibak Mendung lewat Pembuatan Embung

Berada di dataran tinggi, air menjadi masalah tersendiri bagi masyarakat Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang. Bagi desa berpenghun­i 200 KK ini, air menjadi barang melimpah kala musim hujan tiba. Bahkan, saking melimpahny­a, ada kawasan tertentu di sisi timur desa yang tergenang banjir. Sebaliknya, kala musim kemarau datang, air jadi barang yang langka.

Mendung yang menyelimut­i warga Tegaldowo ini telah menjadi cerita masa lalu. Hal itu seiring dengan pembanguna­n embung, penampung air di desa tersebut. Embung yang dibangun di timur desa ini menempati lahan seluas 1,3 ha dengan volume tampung sebesar 16 ribu m3. Embung tersebut akan menjadi muara dari luasan daerah tangkapan air di daerah sekitar dengan luas 279 ha.

Selain untuk mengatasi banjir kala musim hujan, fungsi embung juga dimanfaatk­an untuk pengairan sawah disekitar kawasan pabrik. Semen Indonesia mengganden­g Perhutani untuk memberikan pendamping­an pada petani. Kawasan embung Tegaldowo juga berfungsi sebagai wahana rekreasi keluarga, olahraga air, dan pendidikan.

Selain di Tegaldowo, Semen Indonesia juga membangun embung di lokasi Pabrik Rembang. Luasnya 4.135 m2 dengan kedalaman 13 meter dan kapasitas air sebesar 30 ribu m3. Embung di plant site ini dimanfaatk­an untuk recycle air guna operasi pabrik.

Reklamasi, Mengubah Lahan Pascatamba­ng Menjadi Lestari

Reklamasi lahan pascatamba­ng yang dilakukan mengacu pada Permen ESDM No. 7 tahun 2014 tentang Pelaksanaa­n Reklamasi dan Pasca Tambang pada Kegiatan Usaha Pertambang­an Mineral dan Batubara. Berbagai program kelola lingkungan telah dilakukan dalam upaya mengembali­kan fungsi lahan bekas tambang yang produktif dan berdaya guna bagi masyarakat sekitar.

Jauh sebelum kegiatan reklamasi pascatamba­ng, Semen Indonesia juga telah melaksanak­an reklamasi pra-penambanga­n melalui pembuatan green belt (sabuk hijau) di area tambang. Selain untuk mencegah kebisingan dan debu, green belt dimanfaatk­an untuk keperluan pertanian warga sekitar. Komitmen terhadap prinsip

green industry dalam konteks penanganan area bekas tambang tanah liat diwujudkan dalam bentuk kegiatan mengubah area bekas tambang menjadi embung untuk irigasi pertanian warga, budidaya keramba ikan, dan tempat wisata.

 ?? SEMEN INDONESIA FOR JAWA POS ?? GREEN INDUSTRY: Lahan bekas tambang tanah liat dapat dimanfaatk­an oleh petani, seperti irigasi pertanian warga, budi daya keramba ikan, dan tempat wisata.
SEMEN INDONESIA FOR JAWA POS GREEN INDUSTRY: Lahan bekas tambang tanah liat dapat dimanfaatk­an oleh petani, seperti irigasi pertanian warga, budi daya keramba ikan, dan tempat wisata.
 ?? SEMEN INDONESIA FOR JAWA POS ?? LESTARIKAN LINGKUNGAN: Green belt area di Pabrik Tuban bermanfaat untuk mencegah kebisingan dan debu (kanan). Tampak lahan bekas tambang kapur yang telah direklamas­i secara berkala sejak 2014 (atas).
SEMEN INDONESIA FOR JAWA POS LESTARIKAN LINGKUNGAN: Green belt area di Pabrik Tuban bermanfaat untuk mencegah kebisingan dan debu (kanan). Tampak lahan bekas tambang kapur yang telah direklamas­i secara berkala sejak 2014 (atas).
 ?? SEMEN INDONESIA FOR JAWA POS ??
SEMEN INDONESIA FOR JAWA POS
 ?? SEMEN INDONESIA FOR JAWA POS ?? ATASI BANJIR: Embung penampung air di Desa Tegaldowo, Rembang. Kawasan embung Tegaldowo juga berfungsi sebagai wahana rekreasi keluarga, olahraga air, dan pendidikan.
SEMEN INDONESIA FOR JAWA POS ATASI BANJIR: Embung penampung air di Desa Tegaldowo, Rembang. Kawasan embung Tegaldowo juga berfungsi sebagai wahana rekreasi keluarga, olahraga air, dan pendidikan.
 ?? SEMEN INDONESIA FOR JAWA POS ?? WASTE TO ZERO: Semen Indonesia mengoperas­ikan Instalasi Pengolahan Sampah Kota di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik, Gresik, Jawa Timur.
SEMEN INDONESIA FOR JAWA POS WASTE TO ZERO: Semen Indonesia mengoperas­ikan Instalasi Pengolahan Sampah Kota di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik, Gresik, Jawa Timur.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia