Jawa Pos

Promosikan Produk Unggulan

-

HARAPAN besar warga terhadap program Desa Melangkah adalah memajukan wilayahnya. Salah satu caranya mengangkat potensi unggulan desa. Khususnya potensi khas sejak puluhan tahun lalu.

”Kami ingin kekhasan batik kenongo bisa lebih terdengar di mana-mana. Orang luar jadi banyak yang tahu. Usaha warga juga semakin laris,” ujar Kepala Desa (Kades) Kenongo, Kecamatan Tulangan, Muhammad Husain saat mengajak Jawa Pos mengunjung­i usaha batik milik Sunarti di RT 1, RW 1, Dusun Kenongo, Desa Kenongo.

”Kenongo khasnya ya batik, tapi masing-masing tempat usaha punya kekhasan sendiri,” ucap Husain. Usaha milik Sunarti yang bernama batik tulis halus Patrang Mas memiliki gambar khas yang disebut pecah kopi. Sesuai namanya, gambar yang dibatik ke kain itu berwujud biji kopi yang pecah.

Kades menambahka­n, kekhasan pembatik lain bisa berupa gambar kembang bayam atau bunga sirih. ”Sejak 1970-an memang di sini rata-rata warganya bisa membatik. Mbah saya dulu juga pembatik. Maka, harus dilestarik­an,” katanya.

Meski demikian, pengusaha batik Desa Kenongo bisa membuat corak sesuai pesanan. ”Tinggal memilih gambar apa, kami gambarkan sendiri nanti. Kalau ini, kami lagi mengerjaka­n pesanan batik bermotif tokoh pewayangan. Ada Semar, Petruk, Werkudoro,” tutur Sunarti sambil menunjukka­n kain yang baru saja dibatik dengan gambar tokoh pewayangan.

Walaupun bersaing ketat dengan batik cap, Sunarti menyebut masih banyak yang membeli batik tulis. Pemakai memiliki kepuasan tersendiri. Harga jual, kata Sunati, sesuai dengan tingkat kesulitan dan jenis kain untuk membatik.

Untuk satu potong kain batik, Sunarti biasa menyelesai­kannya selama tiga minggu. Canting yang digunakan juga lebih kecil. Tujuannya bisa untuk membatik gambar kecil. ”Saya di sini dibantu lima orang. jadi, lumayan banyak yang dihasilkan,” ujarnya.

Karena itu, Sunarti memiliki displai hasil produksi di rumahnya. Dengan demikian, pembeli bisa langsung memilih. Menurut Sunarti, usaha batik tidak bisa diprediksi kapan laris kapan sepi. Musim ajaran baru belum tentu laris. Bahkan, dia pernah dalam satu bulan hanya bisa menjual dua potong kain. ”Semoga setelah ini bisa lebih laris,” harapnya. (uzi/c6/dio)

Kami ingin kekhasan batik kenongo bisa lebih terdengar di mana-mana. Orang luar jadi banyak yang tahu. Usaha warga juga semakin laris.” Muhammad Husain, Kades Kenongo

 ?? SHELA/JAWA POS ?? CORAK PECAH KOPI: Muhammad Husain dan Sunarti menunjukka­n batik yang menjadi produk unggulan Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, kemarin.
SHELA/JAWA POS CORAK PECAH KOPI: Muhammad Husain dan Sunarti menunjukka­n batik yang menjadi produk unggulan Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia