Jawa Pos

Terobosan Darling Rohmani Lahirkan Prestasi

- CHUSNUL CAHYADI

SMA Negeri 1 Kedamean menjadi sekolah idaman di Gresik Selatan. Berdiri di Desa Slempit, sekolah pimpinan Syafaul Anam itu moncer.

SYAFAUL Anam benar-benar gembira. Memimpin sekolah di daerah yang tergolong pinggiran sekitar 40 kilometer dari pusat kota Gresik, dia tetap mampu mempersemb­ahkan prestasi membanggak­an. Dinas Pendidikan Jawa Timur menetapkan SMAN 1 Kedamean sebagai wakil Jatim untuk lomba lingkungan sekolah sehat (LSS) tingkat nasional.

Prosesnya panjang. Persaingan antarsekol­ah sangat ketat. Dalam lomba LSS, satu provinsi hanya diwakili satu sekolah untuk setiap jenjang. Apa kelebihan SMAN 1 Kedamean? ’’Untuk bisa lolos LSS nasional, lingkungan sekolah harus luas. Sekolah perkotaan akan sangat sulit memenuhi syarat itu,’’ ujar Syafaul Anam.

Berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektare, SMA Negeri 1 Kedamean (Smaneken) punya 826 jiwa ’’penghuni’’. Yaitu, 29 guru serta 298 siswa dan 499 siswi. Mereka menghidupk­an tanaman toga, tumbuhan produktif, dan percontoha­n pertanian.

Para guru dan pelajar juga berkomitme­n menciptaka­n lingkungan sehat. Ada syarat khususnya. Yaitu, dalam radius tertentu, tidak boleh ada asap pembakaran sampah. Lebih-lebih rokok. ’’Radius 500 meter dari sekolah harus bebas asap,’’ terang mantan kepala SMA Negeri 1 Manyar (Smanema) tersebut.

Mengubah budaya masyarakat sekolah dan luar sekolah perlu waktu yang panjang. Lelaki 52 tahun itu mengaku membutuhka­n waktu tiga tahun untuk merintis gaya hidup bersih dan sehat tersebut.

Smaneken baru mengikuti ajang bernuansa lingkungan hidup pada 2013. Kali pertama yang diikuti adalah program sekolah adiwiyata alias sekolah berwawasan lingkungan. Pengalaman sebagai kepala Smanema membuat Kasek bergelar doktor ilmu ekonomi itu tidak sulit melengkapi semua persyarata­n sekolah adiwiyata.

Pada 2015, Kementeria­n Lingkungan Hidup menetapkan Smaneken sebagai sekolah adiwiyata mandiri. Predikat tersebut membangkit­kan semangat masyarakat sekitar sekolah yang mulai berkiprah pada 1998 itu.

Apa yang mengantar Smaneken menjadi juara? Syafaul punya terobosan bertitel darling rohmani. Kepanjanga­nnya adalah sadar lingkungan rohani dan jasmani. Syafaul pun meraih juara se-Jatim. Suasana darling rohmani, salah satunya, terlihat setiap salat Duhur. Begitu suara azan selesai, ratusan siswa membeber sajadah di kelas masing-masing. Mereka salat di sana. Tidak harus ke masjid untuk salat berjamaah. Imam salat bisa guru. Bisa juga siswa. Seluruh kelas dan lingkungan sekolah suci. Semua kelas bisa digunakan untuk salat fardu maupun sunah. ’’Waktu pembelajar­an juga semakin efektif,’’ katanya.

Seluruh masyarakat sekolah telah berbiasa menerapkan 5R (reduce, reuse, recycle, revalue, dan replace). Semua makanan di kantin sekolah juga terbebas dari bahan penyedap, pengawet, perasa, pewarna, dan pengenyal (5P).

Bagaimana peluang Smaneken? Syafaul Anam optimistis sekolahnya mampu meraih juara LSS nasional. Optimisme itu bukan tanpa alasan. Sebab, dua tahun terakhir ini, kerja sama antarinsta­nsi di Pemkab Gresik begitu solid. Hasilnya prestasi besar dengan memboyong lomba LSS dua kali berturut-turut periode 2015 dan 2016. Yaitu, TK Pembina di Kompleks PerumahanG­resikKotaB­arudanTKPe­rsatuan Istri Karyawan Petrokimia Gresik.

’’Mohon doanya,’’ pinta lelaki peraih gelar juara kepala sekolah berwawasan lingkungan se-Jatim 2016 itu. (c19/roz)

 ?? CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ??
CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS
 ?? CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ?? SEHAT DAN ASRI: Lingkungan Smaneken yang hijau dan teduh. Syafaaul Anam bersama Wabup Moh. Qosim (foto atas).
CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS SEHAT DAN ASRI: Lingkungan Smaneken yang hijau dan teduh. Syafaaul Anam bersama Wabup Moh. Qosim (foto atas).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia