Empat Nama Menguat, Tahun Depan Perang Bintang
Peta pemilihan gubernur (pilgub) kembali diutak-atik. Kemarin (1/3) konsultan politik The Initiative Institute merilis empat nama yang memiliki peluang terbesar memimpin Jawa Timur. Yakni, Saifullah Yusuf, Tri Rismaharini, Khofifah Indar Parawansa, dan Ab
CEO The Initiative Institute Airlangga Pribadi menjelaskan, empat nama itu diperoleh dari hasil analisis konten media. Mereka selama ini paling sering diberitakan media, terutama media online. Pihaknya telah meneliti sentiment opinion leader dan tone atas setiap pemberitaan media. Berdasar hasil penelitian tersebut, diperoleh angka opinion leader dalam bentuk persentase ( lihat grafis). Angka-angka itu didapat dari analisis pemberitaan media mulai 1 Januari 2016 sampai 1 Maret 2017. ’’Selain empat nama itu, ada tokoh-tokoh lain, tapi nilainya hanya sekitar 8 persen,’’ ujar Angga, sapaan Airlangga Pribadi, dalam launching The Initiative Institute kemarin.
Acara yang diadakan di Lodji Besar Koffie & Djamoe, Jalan Makam Peneleh, itu dihadiri para tokoh parpol, seniman, dan tokoh perempuan. Ada pula Komisioner KPU Jatim Choirul Anam. Angga mengatakan, setiap opinion leader memiliki kategori masing-masing. Terutama pada isu yang paling sering diberitakan media. Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf, memiliki pemberitaan positif yang cukup tinggi pada masalah ekonomi. ’’Nilainya sekitar 5,38 persen,’’ ujarnya. Andri Arianto, dosen FISIP Universitas Airlangga (Unair) yang juga menjadi pembicara, menambahkan, Risma memiliki nilai negatif pada masalah perburuhan. ’’Ini mungkin terkait dengan aksi demo buruh dan respons Bu Risma terhadap tuntutan upah minimum kota (UMK),’’ terangnya.
Angga melanjutkan, kendati penyelenggaraan pilgub masih setahun lebih, nuansanya saat ini sudah sangat terasa. Dari sisi politik, pilgub Jatim memiliki nilai yang sangat strategis. Sebab, perhelatannya berdekatan dengan pemilihan presiden pada 2019. ’’Pilgub Jatim akan memberikan pengaruh signifikan pada corak pilpres. Karena itu, tahun depan ada perang bintang di Jawa Timur,’’ jelas Angga yang juga dosen politik di FISIP Unair.
Dia menambahkan, ada empat kriteria yang harus dimiliki calon pemimpin Jatim. Pertama, integritas. ’’Harus punya sikap antikorupsi, antipolitik uang, dan berani melakukan kontrak politik,’’ terangnya. Kedua, problem solver. ’’Harus mampu berinovasi serta mengukur risiko dari sebuah kebijakan,’’ kata pria yang pernah menjadi staf ahli Risma itu. Ketiga, solidarity maker. ’’Harus punya kemampuan membangun social networking, mendorong partisipasi dan mengambil inisiatif untuk menyelesaikan konflik,’’ ungkapnya. Keempat, political capital. ’’Memiliki basis politik maupun basis sosial.
Empat nama yang muncul sama-sama memiliki integritas. Kategori problem solver, menurut Angga, ada pada sosok Risma, Khofifah, dan Azwar Anas. (ris/c7/oni)