Jaringan Yayat Segera Digulung
JAKARTA – Polri terus mengejar jaringan pelaku pengeboman di Bandung. Korps Bhayangkara memastikan bahwa pihaknya sudah mengantongi sejumlah nama yang terlibat aksi keji tersebut. Dalam waktu dekat, mereka pasti tertangkap.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Mabes Polri Kombespol Martinus Sitompul mengungkapkan, dalam penyelidikan itu jaringan Yayat Cahdiyat telah diketahui. Bahkan, aktivitas setiap orang yang terlibat aksi tersebut juga sudah dikantongi. ”Namun, belum bisa disebut identitasnya,” tuturnya.
Pengejaran pelaku dan pendalaman kasus tersebut terus dilakukan. Selain identitas, asal muasal dana untuk membuat bom dan melakukan aksi juga ditelisik. ”Ini masih proses tersebut,” paparnya.
Yang pasti, kelompok Jamaah Ansharut Daulah ( JAD) tentu menjadi salah satu prioritas untuk segera ditangkap. Dia mengatakan, kalau dibiarkan bebas, mereka nanti malah bisa menyusun aksi lagi. ”Upaya-upaya antisipasi dilakukan,” terangnya.
Sementara itu, Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar menuturkan, penggunaan bom panci yang diinstruksikan ISIS melalui dunia maya penting untuk dicegah. Caranya, tentu memblokir situs yang menyediakan instruksi tersebut sehingga tata cara membuat bom panci tidak bisa lagi dipelajari. ”Tentunya perlu kerja sama dengan kementerian lainnya,” ungkapnya.
Walau begitu, upaya tersebut memang cukup sulit karena ISIS selalu membuat situs baru untuk menghindari pemblokiran. ”Masyarakat juga sebaiknya berperan aktif bila melihat hal mencurigakan di lingkungannya. Biar di dunia maya ketat, di dunia nyata juga,” paparnya.
Martinus menambahkan, saat ini Polri berencana mengotopsi jenazah Yayat. Mungkin otopsi baru bisa dilakukan Jumat (3/3). Sebab, belum ada pihak keluarga yang memberikan izin otopsi. ”Kami harus menunggu keluarga,” jelasnya.
Uji DNA juga akan dilakukan untuk memastikan identitas pelaku, tapi masih harus menunggu data antemortem dari pihak keluarga. ”Sudah dikomunikasikan untuk hadir dengan membawa data struktur gigi dan lainnya,” jelasnya.
Perlu diketahui, tes DNA itu diperlukan untuk memastikan identitas Yayat. Sebab, ada sejumlah pihak yang meragukan identitas itu. Ada yang menyebut pelaku justru lebih mirip dengan pelaku bom panci Bekasi, Nur Sholihin. (idr/c11/ang)