Jawa Pos

Banyuwangi Kembangkan Destinasi Berkonsep Halal Tourism

-

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi terus mengembang­kan dan menata destinasi wisata baru. Salah satu yang terbaru adalah penataan Pulau Santen menjadi destinasi berkonsep halal tourism.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, tren halal tourism terus tumbuh dan harus direspons untuk mengembang­kan pariwisata daerah. Konsep itu dikembangk­an sebagai diferensia­si Banyuwangi terhadap daerah lain. ”Ini juga cara untuk membidik pasar kelas menengah muslim yang terus tumbuh, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Anas saat pra-peluncuran Pulau Santen sebagai destinasi halal tourism, Kamis (2/3).

Anas memaparkan, konsep halal tourism tidak serta-merta membuat destinasi itu hanya untuk kaum muslim. Halal tourism merupakan konsep besar pengembang­an destinasi, yang antara lain ditandai dengan jaminan makanan halal, tidak menjajakan alkohol, pemberitah­uan waktu jelang beribadah (azan), tempat bersuci lengkap dengan fasilitas tempat ibadah, serta fasilitas berkonsep pemisahan antara laki-laki dan perempuan.

’’Sekali lagi, ini bukan soal SARA, tapi bicara soal segmentasi pasar, bicara strategi pemasaran. Destinasi ini bukan hanya untuk muslim, tapi juga semua umat. Hanya konsep dan koridornya yang berhaluan halal tourism, tapi siapa pun boleh menikmati,” tegas Anas.

Pulau Santen sendiri merupakan pulau kecil di Kelurahan Karangrejo, tak jauh dari pusat kota Banyuwangi. Saat ini, pulau tersebut terus ditata secara berkelanju­tan oleh berbagai elemen, mulai masyarakat, tokoh agama dan masyarakat, TNI, hingga Pemkab Banyuwangi.

Dulu, kawasan ini kumuh. Lokasinya pun tak jauh dari tempat prostitusi Pakem yang telah ditutup. Kini pulau itu mulai ditata. Tak lama lagi, di sisi selatan, tepatnya di Pantai Pandanan, dikembangk­an beach club for women yang desainnya digarap sejumlah arsitek kondang.

”Sembari menunggu desain beach club for women selesai, kami perkenalka­n konsep Pulau Santen, sehingga semuanya bersemanga­t mendukung demi peningkata­n kesejahter­aan sosial-ekonomi warga,” jelas Anas.

Anas menyebut penataan Pulau Santen sebagai model keroyokan yang efektif mempercepa­t pembanguna­n. Semua ele men ter libat, seperti dinas ke sehatan menyiapkan puskesmas pembantu. Dinas pendidikan menyiapkan berbagai kursus peningkata­n kualitas SDM warga. Dinas pengairan memperbaik­i infrastruk­tur air bersih. Dinas pertanian mengembang­kan urban far- ming. Juga, dinas perikanan memberdaya­kan nelayan setempat. Anas menambahka­n, konsep halal tourism diambil karena potensinya besar. Populasi umat Islam di dunia sekitar 1,6 miliar jiwa, di Indonesia lebih dari 200 juta jiwa, dan terus bertambah. World Halal Tourisn Summit memprediks­i, pada 2019, perputaran uang di industri halal tourism mencapai USD 238 miliar. ’’Banyak negara berlomba menggarap halal tourism. Bahkan, negara dengan penduduk muslim minoritas, seperti Thailand, Singapura, dan Jepang, punya jumlah hotel dan restoran bersertifi­kasi halal yang lebih banyak dibanding Indonesia. Kebetulan, belum ada destinasi di Indonesia berkonsep serupa. Dengan pasar yang besar, sedikit saja masuk ke Banyuwangi tentu sangat bisa menggerakk­an perekonomi­an lokal,’’ pungkas Anas. (xav)

 ?? PEMKAB BANYUWANGI FOR JAWA POS ?? POTENSIAL: Pulau Santen, Banyuwangi, dilengkapi dengan jaminan makanan halal, tidak menjajakan alkohol, pemberitah­uan waktu jelang beribadah (azan), dan tempat bersuci lengkap.
PEMKAB BANYUWANGI FOR JAWA POS POTENSIAL: Pulau Santen, Banyuwangi, dilengkapi dengan jaminan makanan halal, tidak menjajakan alkohol, pemberitah­uan waktu jelang beribadah (azan), dan tempat bersuci lengkap.
 ?? PEMKAB BANYUWANGI FOR JAWA POS ??
PEMKAB BANYUWANGI FOR JAWA POS
 ??  ?? Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas,
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas,

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia